TEMPO.CO , Beijing - Seorang wanita asal Cina harus kehilangan penerbangannya gara-gara sebotol minuman keras mewahnya.
Wanita tersebut diidentifikasi sebagai Zhao, berusia sekitar 40 tahun. Dia diketahui baru pulang dari Amerika Serikat dan membawa oleh-oleh sebotol Rémy Martin XO Excellence, yang berharga US$ 200 atau sekitar Rp 2,8 juta.
Namun, setiba di Beijing dan hendak transit, ia kemudian ditahan petugas. Zhao tiba di Bandara Internasional Beijing Capital pada tengah hari, 21 Agustus 2015. Ia dihentikan aparat keamanan karena penumpang di Cina tidak diperbolehkan membawa lebih dari 100 mililiter cairan dalam tas mereka.
Tidak ingin menyia-nyiakan minuman dalam botol berukuran 700 mililiter itu, ia pun akhirnya menghabiskan isi minuman tersebut.
Setelah mengkonsumsi minuman keras tersebut, Zhao menjadi mabuk. Dia terlihat berguling-guling di lantai dan berteriak di gerbang keberangkatan untuk penerbangan menuju Wenzhou.
"Dia begitu mabuk... dia bahkan tidak bisa berdiri sendiri. Kami membawanya ke ruang di kursi roda sehingga dia bisa beristirahat," kata seorang petugas bandara, seperti dilansir Shanghaiist, pada 25 Agustus 2015.
Dia kemudian tidak diijinkan terbang dan dibiarkan beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisinya. Dia bangun beberapa jam kemudian dan membeli ulang tiket untuk pulang ke kotanya.
Zhao bukan penumpang pertama yang membuat ulah di bandara. Pada Juni lalu, dua orang terlihat menghabiskan sebotol besar wine setelah petugas tidak mengizinkan mereka membawanya melalui pemeriksaan keamanan di bandara di Guangzhou.
Sebagai tanggapan, salah satu pengguna web mengomentari artikel CCTV News bahwa keamanan bandara telah berubah menjadi praktek merampas barang-barang berharga penumpang.
SHANGHAIIST | YON DEMA