TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina menegaskan tidak akan terburu-buru mengirim bala bantuan ke perbatasan yang berdekatan dengan Korea Utara, menyusul ketegangan di antara dua Korea pekan lalu. Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Yang Yujun, menyatakan pasukannya berada dalam penyebaran yang normal.
Dikutip dari Trust.org, 27 Agustus 2015, sebuah gambar disebutkan beredar di situs-situs Cina selama akhir pekan dan dipublikasikan oleh beberapa surat kabar Cina di luar negeri. Gambar itu menunjukkan Tentara Pembebasan Rakyat Korea Utara membawa tangki tambahan ke Yanbian, sebuah kota di perbatasan Cina.
"Saat ini, situasi di perbatasan Korea Utara-Cina umumnya stabil dan pasukan pertahanan perbatasan Cina di sepanjang perbatasan dipertahankan dalam kesiapan tempur normal dan keadaan pelatihan," kata Yang Yujun dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Trust.org.
Korea Utara dan Korea Selatan pekan ini bersepakat mengakhiri kebuntuan militer yang memicu saling tembak di antara dua negara. Insiden itu diyakini menebar ketegangan hingga ke perbatasan Cina.
Cina adalah mitra dagang terbesar dan diyakini sebagai sekutu Korea Utara, walaupun, serangkaian uji coba nuklir oleh Pyongyang sempat membuat Beijing marah. Adapun wilayah perbatasan kedua negara, Sungai Tumen 521-km (324 mil), yang membagi Cina dan Korea Utara, adalah rute pelarian terkenal yang biasa digunakan para pembelot yang melarikan diri dari Korea Utara.
TRUST.ORG.COM | MECHOS DE LAROCHA