TEMPO.CO, Beijing - Polisi Cina menahan 12 orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas peristiwa ledakan besar di kawasan industri Tianjin. Insiden ledakan tersebut menyebabkan 139 orang tewas. Hal itu dilaporkan kantor berita pemerintah, Xinhua.
Xinhua, Kamis, 27 Agustus 2015, melaporkan, 12 orang yang ditahan itu meliputi pimpinan dan para manajer senior perusahaan penyimpan bahan kimia di Tianjin.
Secara terpisah, Kejaksaan Agung Cina menyatakan melalui website bahwa jaksa di kota tersebut bakal menciduk sebelas orang lain karena dianggap menyalahgunakan kekuasaan dan lalai menjalankan tugasnya hingga mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka.
Dua belas orang yang ditahan itu termasuk para pemilik Rui Hai International Logistics yang terlihat dalam siaran televisi pekan lalu ketika mereka dicokok polisi. Dalam siaran layar kaca itu, mereka mengaku menggunakan koneksinya dengan pemerintah agar mengeluarkan surat izin keselamatan perusahaan.
Insiden kebakaran di Tianjin, selain menewaskan 139 orang, menyebabkan lebih dari 500 orang dilarikan ke rumah sakit dan puluhan lain hilang. Menurut laporan koresponden Al Jazeera dari Beijing, Adrian Brown, ledakan itu menimbulkan masalah lingkungan di sekitar kawasan industri Tianjin.
"Hasil uji kawasan dan sekitar sungai menunjukkan tingkat racun di tanah dan air masih sangat tinggi. Tingkatannya 356 kali lebih tinggi daripada level yang bisa diterima," ujar Brown. "Banyak orang yang terkena dampak dari insiden kebakaran ini. Sebanyak 30 ribu orang, banyak di antaranya hidup dengan perlengkapan seadanya, dalam proses tawar-menawar tentang kompensasi dengan pemerintah."
AL JAZAEERA | CHOIRUL AMINUDDIN