Iklan
TEMPO Interaktif, Sydney: Lepas dari bui di Denpasar, Michelle Leslie memancing kontroversi di negaranya, Australia. Adalah pakaian dan kelanjutan karir sang model yang mengaku masuk Islam dua tahun lalu itu menjadi penyebabnya.Model pakaian dalam itu selalu mengenakan kerudung -? yang diidentifikasikan sebagai muslim -? saat sidang kasus kepemilikan ekstasi, yang mendudukkannya di kursi terdakwa, di Denpasar. Ia bahkan suatu kali mengenakan cadar.Sehari setelah pengadilan menjatuhkan hukuman tiga bulan kepadanya, ia langsung bebas karena hukuman itu sesuai dengan masa penahanannya. Segera setelah itu, semua "atribut muslim" pun melayang dari tubuhnya. Saat keluar dari penjara, Leslie hanya mengenakan tank top dan jins ketat yang menurut Islam mempertunjukkan sebagian auratnya. Leslie, juga meneguk anggur saat perjalanan dalam penerbangan kelas satu menuju Singapura dari Bali, Sabtu lalu. Ia lalu menyatakan akan meneruskan karirnya sebagai model. Menurut para pendukungnya, sang mualaf menempuh jalan sederhana "sebagai muslim guna mencari penghiburan ke Tuhan, dan tidak untuk tujuan lain."Namun, Presiden Federasi Dewan Islam Australia Amir Ali menyatakan jika Leslie melanjutkan karir sebagai model pakaian dalam akan menyakiti muslim lain. "Dia sekarang harus mengumumkan dan menjelaskan kepada publik apakah dia masih muslim. Jika iya, ia harus meninggalkan bisnis model," kata Ali kepada ABC.Kepada Daily Telegraph, Ali menyatakan: "Kami tak punya waktu untuk muslim palsu. Saya katakan kepadanya: Anda tidak bisa menempuh dua jalan sekaligus."Menurut Ali, Leslie akan menjadi "iklan yang kontroversial bagi Islam."Namun, pendiri Asosiasi Persaudaraan Islam Australia, Keysar Trad, menyerukan toleransi sembari menyatakan bahwa banyak orang muslim menjadi model atau penari. "Kadang-kadang butuh waktu untuk menjadi penganut yang taat," katanya.Adapun juru bicara Leslie membantah bahwa pakaian muslim dikenakan sang model untuk menghindari ancaman di Indonesia. "Dia soerang muslim, dia tidak mengenakan sesuatu untuk tidak menghormati seseorang," kata Sean Mulcahy. AFP
Iklan
