TEMPO.CO, Ramallah - Presiden Palestina Mahmoed Abbas secara mengejutkan mengundurkan diri sebagai Kepala Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada pertemuan yang berlangsung di Ramallah, Sabtu, 22 Agustus 2015.
Menurut seorang pejabat, Wassel Abu Yussuef, pengunduran diri Abbas dalam rangka mempercepat langkah pemilihan umum terbaru untuk kelompok teratas tersebut.
Yussef juga mengatakan bahwa Abbas mengundurkan diri bersama lebih dari separuh 18 anggota komite lainnya.
"Pengunduran diri Mahmud Abbas dan sembilan lainnya telah menciptakan kevakuman yang sah, dan karena itu Dewan Nasional Palestina akan bertemu untuk memilih komite eksekutif baru dalam satu bulan mendatang," kata Yussef seperti yang dilansir Channel News Asia pada 23 Agustus 2015.
Yussef mengatakan bahwa sebelum pengunduran diri diumumkan, komite eksekutif terlebih dahulu memilih kepala perunding Palestina Saeb Erakat sebagai sekretaris umum. Langkah itu diambil setelah Abbas mencopot anggota penting lainnya, Yasser Abed Rabbo dari jabatan sekretaris jenderal. Tidak dijelaskan mengapa Abed Rabbo, seorang tokoh PLO veteran, dicopot dari jabatannya.
Yussef menambahkan pengunduran diri komite eksekutif baru akan berlaku setelah Dewan Nasional Palestina (PNC) menggelar pertemuan dan menyetujuinya.
PNC, atau parlemen Palestina, memiliki 740 anggota yang tinggal di wilayah Palestina dan di pengasingan. PNC belum pernah melakukan pertemuan dalam hampir 20 tahun belakangan.
Hal tersebut juga diyakini menjadi alasan mengapa Abbas mengundurkan diri, agar bisa diadakan kembali pertemuan oleh PNC.
CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA