TEMPO.CO, Berlin - Pemerintah Jerman telah mendakwa salah satu agen intelijennya sendiri dengan pasal pengkhianatan karena diduga berbagi file rahasia dengan badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), dan agen intelijen Rusia.
Mata-mata, yang diidentifikasi dengan nama Markus R., dituduh menyerahkan informasi rahasia ke CIA dari 2008 sampai penangkapannya pada Juli tahun lalu saat bekerja sebagai agen badan intelijen Jerman, BND. Penyelidik juga percaya Markus R. mengirim e-mail yang berisi informasi rahasia ke konsulat Rusia di Munich, menurut media Jerman, Der Spiegel.
Selain dakwaan pengkhianatan, jaksa federal Jerman juga menjerat Markus dengan menerima suap dan membuka rahasia negara. Dia diyakini telah menerima lebih dari US$ 100 ribu sebagai kompensasi dari CIA untuk jasanya.
Dakwaan ini menjadi babak lain dari rumitnya hubungan Amerika Serikat dan Jerman soal kebijakan luar negeri dan intelijen. Hubungan dua sekutu ini tegang menyusul dibocorkannya informasi rahasia oleh mantan kontraktor di badan intelijen sinyal AS, National Security Agency (NSA), Edward Snowden, yang kini tinggal di Moskow di bawah suaka. File rahasia itu menunjukkan NSA telah menyadap ponsel Kanselir Jerman Angela Merkel.
Ketegangan memuncak musim panas lalu ketika Merkel meminta kepala CIA di Berlin untuk meninggalkan negara itu di tengah terus ramainya perbincangan soal praktek spionase AS di Jerman. Menurut National Journal, kemarahannya adalah karena Amerika Serikat tampaknya merekrut mata-mata lain tak lama setelah Markus R. ditangkap.
"Itu begitu bodoh, dan begitu banyak kebodohan yang bisa membuat Anda ingin menangis," kata Wolfgang Schäuble, Menteri Keuangan Jerman, dan sekutu dekat Merkel, saat itu.
Meskipun Presiden AS Barack Obama dan Merkel telah muncul untuk memperbaiki hubungan mereka dalam beberapa bulan terakhir, pengintaian tetap menjadi topik yang sensitif di Jerman, karena sebagian dari memori rezim Nazi dan Stasi, polisi rahasia yang menindas yang beroperasi di Jerman Timur sebelum jatuhnya Tembok Berlin.
Baru-baru ini, Merkel telah menghadapi pengawasan publik karena adanya dokumen yang menunjukkan BND mungkin telah bekerja sama dengan NSA untuk memata-matai warga Jerman. Awal musim panas ini, jaksa Jerman mendakwa dua wartawan dengan tuduhan pengkhianatan karena mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia yang merinci rencana Jerman untuk meningkatkan pemantauannya di media sosial. Langkah itu memicu kegemparan, dan mendorong menteri kehakiman negara itu memecat jaksa tersebut dan membatalkan penyelidikan itu.
Markus R. diyakini telah berbagi dokumen dengan CIA perihal penyelidikan parlemen Jerman yang dibentuk setelah pengungkapan Snowden bahwa NSA memata-matai warga Jerman. Meskipun Amerika Serikat telah menolak untuk mengomentari publik pada kasus ini, pejabat Amerika secara pribadi mengatakan kepada kantor berita bahwa pekerjaan mata-mata itu berharga meski juga mengakui bahwa berisiko untuk mempercayai "agen walk-in", agen yang sukarela bekerja untuk intelijen musuh tanpa lebih dulu melalui perekrutan.
NATIONALJOURNAL.COM | ABDUL MANAN