TEMPO.CO, Kentucky - Michael Dale May ditangkap dengan tuduhan mencoba--dalam keadaan mabuk, menggali kuburan ayahnya--sehingga bisa berdebat dengan jenazahnya. Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Rabu, 19 Agustus 2015, May ditemukan polisi di pemakaman gereja di Stanford, Kentucky, Amerika Serikat, Senin malam.
Wakil Kepala Kepolisian Stanford, Delbert Mitchell, mengatakan, ia pergi menyelidiki pemakaman setelah menemukan bekas roda truk yang diparkir di luar gereja. Mitchell, yang mengaku mengenal May, mengatakan ia berbicara dengan pria berusia 44 tahun yang berusaha menggali kuburan almarhum ayahnya.
Ia memperkirakan bahwa May, yang tampaknya sedang terpengaruh alkohol sangat ingin berargumen dengan ayahnya yang telah meninggal 30 tahun lalu. "Dia bilang sedang berusaha menggali ayahnya, agar ayahnya bisa masuk surga," kata Mitchell kepada stasiun berita lokal LEX 18 dikutip dari Mirror.
May ditangkap dengan dakwaan melanggar aturan kuburan, yakni mabuk di depan publik dan atas kepemilikan ganja. Saat berbicara kepada reporter LEX 18 dari dalam sel di Lincoln, dia bersikeras tak ada yang salah dengan perilakunya. "Saya melihat kebenaran. Dia harus berada di atas tanah, tidak di bawahnya."
Ketika ditanya apakah ia akan mencoba menggali makam ayahnya lagi, May pun berkata dengan santai: "Mungkin saja. Jika kebenaran tidak keluar dan tidak ada yang melihat kebenaran, ya, saya akan melakukannya lagi...."
Seperti yang dikutip dari Mirror dikatakan jika makam yang digali oleh May itu adalah liang kubur milik mendiang Willis Green May yang meninggal pada 23 November 1983, meskipun hingga kini tidak jelas apakah dia adalah ayah pria itu. Hingga Selasa sore, 18 Agustus 2015, May dilaporkan masih mendekam di penjara.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA