TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Bangkok Subandrio mengatakan pasangan suami-istri warga negara Indonesia turut menjadi korban ledakan bom di Bangkok, Senin malam, 17 Agustus 2015. Pasangan itu tengah beribadah di kuil Hindu Erawan saat bom meledak di Rachaprasong Intersection, Bangkok, pukul 18.55 waktu setempat. ( Lihat Video : Bom di Bangkok Tewaskan 19 Orang )
"Korban sedang beribadah di kuil, sedangkan anaknya sedang jalan-jalan ke mal, jadi mereka selamat," kata Subandrio saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Agustus 2015.
Dua korban yang dimaksud adalah Hermawan Indradjaja, 61 tahun, dan istrinya, Lioe Lie Tjing, 61 tahun. Lioe meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Polisi Bangkok, sedangkan Hermawan menderita luka-luka dan kini dirawat di Rumah Sakit Huai Chiew. "Hermawan mengalami luka bakar di wajahnya," ujar Subandrio.
Menurut dia, keluarga Hermawan tengah berkunjung ke Thailand untuk berwisata. KBRI Bangkok masih melakukan penelusuran untuk mencari informasi WNI lain yang terkena dampak ledakan bom. "Baru dua yang ketahuan, mudah-mudahan tidak ada lagi korban lainnya," tutur Subandrio.
Pemerintah Thailand belum merilis secara resmi jumlah korban luka dan tewas. Media setempat, termasuk Reuters, mencatat sekitar 19 orang tewas dan 123 orang terluka akibat bom yang diduga diletakkan di dekat pagar Kuil Erawan itu.
Pemerintah Thailand menyatakan serangan ini bukan serangan terorisme, melainkan serangan terhadap stabilitas ekonomi dan politik Thailand. "Para pelaku bermaksud menghancurkan ekonomi dan pariwisata karena insiden itu terjadi di jantung pariwisata," kata Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wongsuwan kepada Reuters, 17 Agustus 2015.
PUTRI ADITYOWATI