TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tetap ingin mempertahankan kesepakatan internasional dengan Iran seraya memperingatkan Kongres bahwa membatalkan pakta damai dapat memicu perang di Timur Tengah.
Hal tersebut disampaikan Obama dalam sebuah pidato di Washington DC University tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan kampanye pada Rabu, 5 Agustus 2015, terhadap kaum Yahudi Amerika agar Republik memimpin Kongres menggagalkan kesepakatan bersejarah itu.
"Ini kesepakatan yang sangat bagus," ucap Obama. "Setiap bangsa di dunia memberikan dukungan kecuali pemerintahan Israel."
"Saya memperhatikan ketidaksetujuan Perdana Menteri Netanyahu. Beliau sangat menentangnya. Saya yakin bahwa beliau salah."
Dalam butir kesepakatan yang disetujui antara Iran dan kelompok enam negara superkuat yang dikenal dengan sebutan P5+1, negara-negara tersebut mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran setelah Negeri Mullah ini bersedia membatasi program nuklirnya.
Obama memperingatkan bahwa menghindari pakta 14 Juli 2015 dapat memperlancar jalan Teheran guna menciptakan bom dan kredibilitas AS di mata dunia bakal hancur jika negerinya menolak kesekapatan dengan cara mencabut sanksi ekonomi melawan Iran.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN