TEMPO.CO, Manila - Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan deras dilaporkan telah menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk empat anak, di Filipina selatan. Para pejabat mengatakan hal itu pada Rabu, 5 Agustus. Dua korban lain dinyatakan hilang.
Kantor regional Pertahanan Sipil mengatakan mereka yang tewas berada di Provinsi Bukidnon, sebelah selatan Kota Valencia. Termasuk di antaranya seorang bayi perempuan berusia 6 bulan dan tiga anak lainnya yang berusia 6-9 tahun.
"Mereka tenggelam Selasa, tapi tubuh mereka diambil Rabu," kata laporan tersebut, seperti dikutip dari Washington Post, 5 Agustus 2015.
Seorang pegawai biro resmi cuaca, Esperanza Cayanan, telah memperingatkan soal kemungkinan terjadi tanah longsor setelah dua minggu turun hujan lebat di wilayah tengah dan selatan.
Dikutip dari Washington Post, dia mengatakan, mulai Rabu, angin monsun barat daya akan ditingkatkan dengan munculnya angin topan Soudelor, yang memicu hujan deras sampai hujan sedang. Soudelor akan mendekat dan mengitari Filipina, tapi tidak diharapkan untuk tidak terjadi di daratan.
Pada Rabu malam, Soudelor dikatakan muncul di 1.235 kilometer (767 mil) timur dari Pulau Calayan utara, membawa angin berkecepatan 195 kilometer (121 mil) per jam hingga 230 kilometer per jam (143 mph).
WASHINGTON POST | MECHOS DE LAROCHA