Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekerja Korea Utara Wajib Masuk Pukul 5 Pagi

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mendengarkan penjelasan pekerja saat mengunjungi pabrik bahan makanan Kumkop di Pyongyang, 18 Januari 2015. REUTERS/KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mendengarkan penjelasan pekerja saat mengunjungi pabrik bahan makanan Kumkop di Pyongyang, 18 Januari 2015. REUTERS/KCNA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim panas yang menyengat di Korea Utara membuat pemerintah Pyongyang memberlakukan kebijakan baru. Puncak musim panas, yang dikenal sebagai Sambok, mulai 20 Juli diawali dengan sebuah pengumuman baru: pegawai negeri, pabrik-pabrik, dan anak-anak sekolah diminta masuk pada pukul 05.00 untuk menghindari panas matahari.

"Seluruh badan pemerintah pusat di Pyongyang dan kantor-kantor lain serta sekolah di seluruh negeri diperintahkan mengikuti jadwal Sambok," tutur sebuah sumber di Pyongyang, seperti dilansir The Guardian, kemarin. "Karena itu, seluruh kegiatan sekarang dimulai pada pukul 05.00, bukan pukul 08.00 seperti biasanya, dan berakhir pada pukul 13.00."

Sambok berlangsung selama sebulan. Biasanya, pada hari pertama, pertengahan, dan hari terakhir, momen tersebut dirayakan dengan jamuan makan khusus. Sambok berasal dari kata “sam”, yang artinya “tiga”, dan “bok”, yang artinya “menundukkan wajah karena udara sangat panas sehingga kodok pun tak tahan”.

Pada musim panas, suhu rata-rata di Pyongyang mencapai 29 derajat Celsius. Namun, pada hari terpanas, suhu bisa mencapai 40 derajat Celsius.  Menurut World Weather and Climate, kadar kelembapan udara 80 persen dianggap cukup normal sepanjang Juli hingga Agustus.

Pemberlakuan jam kerja lebih awal pada musim panas pertama kali diterapkan pada masa pemerintahan Kim Jong-il. Meski kantor-kantor pemerintah, partai, dan perusahaan dilengkapi dengan pendingin udara, musim kemarau membuat produksi listrik menurun. Bahkan menyalakan sebuah kipas angin pun hampir tidak mungkin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadwal Sambok menyebabkan berbagai kesulitan. "Bahkan anak-anak kecil pun harus bersiap ke sekolah sekitar pukul empat pagi. Banyak di antaranya yang tidak bisa bangun, sehingga terlambat satu atau dua jam," katanya.

Restoran-restoran milik pemerintah hanya buka sampai jam makan siang. Hal ini merepotkan orang-orang yang bepergian antarkota. Mereka tidak dapat mencari makanan jika sudah lewat jam makan siang.

Meski pemerintah menyatakan Sambok merupakan bukti cinta Kim Jong-un kepada rakyatnya, banyak warga mengabaikannya. "Rakyat mengatakan tidak ada artinya bekerja lebih awal. Sebab, tidak hanya boros listrik, tapi juga tidak ada hal yang dikerjakan. Perintah ini membuat semua orang lelah," kata sumber itu.


GUARDIAN | DAILY NORTH KOREA | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.