TEMPO.CO , Jakarta: Kementrian Dalam Negeri Malaysia memerintahkan dua surat kabar, The Edge Weekly dan The Edge Daily Financial menghentikan penerbitannya selama tiga bulan mulai 27 Juli 2015.
Pembredelan itu dilakukan setelah kedua media itu memberitakan kasus skandal keuangan perusahaan milik negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan Perdana Menteri Najib Razak dan pejabat negara lainnya.
Pimpinan Ujung Media Group, perusahaan induk dua surat kabar tersebut kecewa dengan kebijakan pemerintah. "Kami tidak melihat bagaimana ekspose kasus yang menipu rakyat Malaysia sejumlah miliaran ringgit, ditafsirkan sebagai merugikan kepentingan umum dan nasional," kata Kepala Eksekutif Ujung Media Group, Ho Kay Tat, seperti yang dilansir The New York Times edisi 24 Juli 2015.
Menurutnya, pembredelan itu tidak lebih dari sebuah langkah untuk menutup penerbitannya. Ho mengatakan bahwa medianya akan terus mempublikasikan secara online dan perusahaannya akan melawan penutupan edisi cetak di pengadilan. Malaysia memiliki undang-undang yang memberikan pemerintah wewenang menutup surat kabar.
Terhadap pembredelan ini, pejabat pemerintah Malaysia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Ujung Media Group selama ini sering menerbitkan serangkaian cerita penyalahgunaan dana pembangunan.
Termasuk berita yang dilansir Senin lalu yang menyatakan bahwa eksekutif 1MDB, perusahaan minyak Saudi PetroSaudi Internasional dan investor termasuk Jho Low, pemodal terkemuka, telah bersekongkol menipu negara lebih dari 1,8 miliar dollar AS.
THE NEW YORK TIMES | YON DEMA