TEMPO.CO, Teheran - Otoritas Iran menahan lebih dari 200 guru yang berunjuk rasa di luar halaman gedung parlemen Iran, Rabu, 22 Juli 2015. Mereka menuntut pembebasan koleganya yang ditahan karena memperjuangkan hak guru.
Pihak berwenang Iran melakukan tindakan tegas setelah lebih dari 2.000 guru dari berbagai wilayah di Iran berkumpul di depan gedung parlemen sembari membawa plakat dan meneriakkan yel-yel. "Mereka menuntut pembebasan rekannya," kata Dewan Nasional Resistensi Iran (NCRI), organisasi LSM berbasis di Paris.
Menurut pernyataan para aktivis kelompok pro-demokrasi Iran di luar negeri yang disampaikan kepada media massa, polisi antihuru-hara berkendaraan sepeda motor membubarkan paksa kumpulan para guru. Sejumlah petugas keamanan bersenjata pun dikerahkan untuk berjaga-jaga di stasiun metro.
"Guru yang ditahan petugas pada aksi lapangan mencapai 200 orang," ujar kelompok pro-demokrasi ini.
Kelompok ini menjelaskan, kehadiran para guru di depan gedung parlemen itu bermaksud menuntut pembebasan para tahanan politik termasuk Esmael Abdi. Dia seorang pemimpin organisasi persatuan guru yang dijebloskan ke dalam penjara lantaran memperjuangkan hak guru. Hingga saat ini belum ada tanggapan dari otoritas Iran.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN