Satu hari menjelang salat Ied, ruang sekolah yang terletak di Jalan Saaftingestraat 3121069 BW Amsterdam-Osdorp, yang mereka sewa tiap bulannya 1200 euro atau Rp 17,2 juta, sekatnya dibuka sehingga menjadi ruangan (zaal) yang bisa menampung 1200 jemaah.
Ada juga beberapa orang asal Marokko dan Turki yang datang, tapi jumlahnya tidak banyak. Persiapan podium dan karpet juga dilakukan sehari sebelum salat Ied.
Selain mempersiapkan ruangan sembahyang, mereka juga menyiapkan makanan gratis buat jemaah usai salat Ied. Karena jumlahnya ribuan, maka menu makanan yang disediakan juga tak terlalu banyak. “Tapi yang pasti ada lontong, pengganti ketupat dan sayur (opor daging sapi), kerupuk dan sambal, mungkin juga ada tempe,” ucap Hansyah Iskandar Putra, Ketua PPME Amsterdam.
Berita terbaru:
1 Syawal: JK Yakin Kompak Jumat, Tapi Ada Loh Lebaran Kamis
Ribut Polisi Vs KY, Buya Syafii: Negara Gali Kubur Sendiri!
Untuk di komunitas yang lebih kecil, makanan yang disediakan lebih beragam. “Paling tidak kami menyiapkan 12 jenis makanan untuk Lebaran nanti. Mungkin juga lebih," kata Didin. Makanan dimasak sendiri oleh ibu-ibu anggota HMMI, seperti lontong sayur/opor, rendang, sambal goreng hati/kentang, telur balado, satai, rempeyek, dan lain-lain.
"Semua warga Indonesia usai salat boleh datang ke sini, boleh makan gratis sepuasnya dan kalau masih ada sisa boleh juga dibungkus," ujar Didin sambil tertawa.
Dari mana dana semua itu? Kalau PPME memiliki dana dari iuran anggota yang besarannya antara 15 euro per keluarga atau 5 euro untuk pelajar dan senior (orang tua). Paling tidak, budget yang dikeluarkan selama Ramadan termasuk Lebaran sebesar 4000-5000 euro atau Rp 58,4 juta. Sementara pemasukan di bulan tersebut sekitar 9000 euro atau Rp 131,4 juta. Nah, sisanya masuk ke dalam kas organisasi.
Selanjutnya: uang kas itu
Uang kas itu tidak saja untuk kegiatan keagamaan sepanjang tahun, tapi juga di saat Ramadhan dua ustad muda dari Marokko (maksudnya mahasiswa Indonesia yang studi Islam di Marokko) khusus didatangkan ke Belanda untuk mengisi ceramah selama satu bulan plus Lebaran di pengajian & tarawih yang diadakan PPME Amsterdam. Semua tiket akomodasi dan keperluan lain ditanggung oleh PPME Amsterdam. “Dan ternyata kedatangan mereka (kedua ustadz – Moh. Mahluddy, 28 tahun, dan Azhari Mulyana, 20 tahun) menjadi daya tarik tersendiri buat umat muslim Indonesia di Belanda," ujar Hansyah bersemangat.
Dari segi budget untuk Lebaran, HMMI Rotterdam, lebih bersifat kekeluargaan. Semua dilakukan sukarela. Misalnya si Ibu A menyumbang telor balado, si ibu B & C menyumbang opor ayam dan seterusnya. Jadi anggaran yang dikeluarkan tidak tahu persis berapa jumlahnya.
Berita terbaru:
1 Syawal: JK Yakin Kompak Jumat, Tapi Ada Loh Lebaran Kamis
Ribut Polisi Vs KY, Buya Syafii: Negara Gali Kubur Sendiri!
Selama ini bentuk perhatian pemerintah Belanda kepada umat muslim yang tinggal di Belanda adalah mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri melalui televisi nasional. Ucapan diberikan Raja Willem Alexander secara resmi. "Hanya singkat saja," kata Hansyah.
Sementara untuk umat muslim yang bekerja atau jika ada anak-anak yang sekolah diizinkan untuk libur. Namun tentu saja bukan libur nasional seperti di Indonesia.
Tahun lalu, Ssaat Duta Besar Indonesia untuk Negeri Belanda dijabat oleh Retno L Marsudi, usai salat Ied, warga beramai-ramai mengunjungi open house di rumah dinas Dubes di Wisma Duta-Wassenar. Kegiatan yang tak pernah ketinggalan adalah makan-makan gratis dengan berbagai menu makanan dan juga menari poco-poco yang diikuti warga dan para pagawai KBRI.
Namun karena Dubes baru belum datang, maka kegiatan halal bihalal atau silaturahmi yang diadakan KBRI tanggal 17 Juli nanti dilakukan di gedung Eventplaza Rijswijk Den-Haag. Yang pasti lontong opor, rendang, kerupuk, sambal dan satai ayam adalah menu yang selalu tersedia setiap tahun.
YUKE MAYARATIH
Baca juga:
Budi Waseso Dinilai Sudutkan Syafii, Muhammadiyah Dihina?
Gubernur Gatot Bisa Seperti OC Kaligis, Lalu Siapa Evy?
Menegangkan, Pesawat Ini Mendarat di Tengah Jalan Raya