TEMPO.CO, Pristina - Sekitar sepuluh ribu warga di Pristina, ibu kota Republik Kosovo, terancam tak dapat mengonsumsi air bersih. Pasalnya, pemerintah menutup pasokan air dari waduk utama di Pristina menyusul dugaan simpatisan ISIS yang meracuni air tersebut.
Otoritas setempat yang mengurusi soal pasokan air bersih mengonfirmasi waduk Badovac ditutup, Sabtu subuh, 11 Juli 2015. "Penutupan waduk demi alasan keamanan," kata pejabat lokal seperti dilansir Independent, Minggu, 12 Juli 2015.
Pemerintah Kosovo telah mengambil sampel dari waduk yang menyuplai kebutuhan air untuk separuh warga Pristina yang berpenduduk 200 ribu jiwa. Namun, hasil uji laboratorium belum resmi diumumkan. Kepolisian setempat bergerak cepat dan menahan lima orang yang diduga sebagai pelaku.
Penutupan waduk oleh pemerintah dilakukan setelah sebuah video propaganda dirilis ke publik. Video itu memuat seorang simpatisan ISIS asal Kosovo yang mengincar sumber air minum warga. "Jika kamu bisa, ambil racun, campurkan pada bahan makanan atau minuman mereka. Buat mereka tewas karena racun. Bunuh mereka di manapun kamu berada," demikian kata seorang pria dalam video itu.
Setidaknya ada 200 orang asal Kosovo yang berangkat dan bertempur bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Aparat intelijen setempat menengarai sedikitnya 30 orang itu di antaranya telah tewas terbunuh saat berperang.
RAYMUNDUS RIKANG | INDEPENDENT | THE GUARDIAN