TEMPO.CO, New Delhi – sekolompok warga yang marah di sebelah utara India memukuli seorang kepala sekolah hingga tewas karena korban dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan dua pelajar berusia 10 dan 11 tahun, Minggu (28/6).
Rekaman video yang sangat mengerikan tersebut ditayangkan di sejumlah stasiun televisi local yang menampilkan seorang pria terkapar dan dipukuli dengan tongkat oleh sejumlah warga sambil disaksikan warga lainnya. Korban juga diinjak-injak pada bagian dada, perut, dan kakinya.
Peristiwa ini bermula saat dua orang pelajar menghilang sehari sebelumnya di lapangan sekolah dan warga menuduh pegawai sekolah tersebut membunuh mereka dan membuangnya di sebuah kolam.
Hasil otopsi belakangan menunjukkan bahwa kedua bocah tersebut tewas karena tenggelam sementara sang kepala sekolah meninggal dunia pada Minggu malam karena mengalami luka-luka yang sangat serius.
Saat polisi tiba di TKP, warga melempari mereka dengan batu hingga melukai enam petugas polisi. Pihak kepolisian juga menskors seorang petugas yang tak bisa menghentikan pemukulan tersebut.
Warga dari tempat tinggal sang kepala sekolah kemudian melakukan unjuk rasa seusai kematian korban dengan membolkade jalan dan rel kereta api juga membakar sebuah mobil.
Aksi kekerasan ini terjadi di desa Nirpur, sekitar 90 km di sebelah tenggara Patna, ibu kota negara bagian Bihar, dan polisi mulai menyelidiki kasus ini.
Terlepas dari tindakan tegas yang dilakukan pihak berwenang atas setiap aksi main hakim sendiri, ada banyak eksekusi yang dilakukan warga di seluruh pelosok India dalam beberapa bulan terakhir.
Maret lalu, Kepolisian India menahan 42 orang setelah memukuli hingga tewas seorang pria tersangka pemerkosa yang mereka ambil dari rumah tahanan.
DAILYMAIL | A. RIJAL