Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia-Denmark Jalin Kerjasama Seni Lewat CKU

image-gnews
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge (tengah) menggunting pita soft-launching Pusat Budaya dan Pembangunan Denmark (CKU) bersama perwakilah Yayasan Jakarta Biennale Vicky Rosalina dan Direktur Koalisi Seni Indonesia, di rumah dinas dubes, Jakarta Selatan, 24 Juni 2015. Tempo/Atmi Pertiwi
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge (tengah) menggunting pita soft-launching Pusat Budaya dan Pembangunan Denmark (CKU) bersama perwakilah Yayasan Jakarta Biennale Vicky Rosalina dan Direktur Koalisi Seni Indonesia, di rumah dinas dubes, Jakarta Selatan, 24 Juni 2015. Tempo/Atmi Pertiwi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Denmark menjalin kerjasama baru dengan Indonesia dalam bidang seni. Kedutaan Besar Denmark di Jakarta dan Pusat Budaya dan Pembangunan Denmark (CKU) meluncurkan program seni dan pembangunan. Bekerjasama dengan Koalisi Seni Indonesia dan Jakarta Beinnale, CKU bakal menggelar Cultural Hotspot sebagai wadah unjuk gigi seniman Indonesia timur tepatnya Makassar, Kupang, Mataram, dan Palu.

Dewi Suciati, perwakilan CKU mengatakan CKU ada 12 negara lain di Afrika dan Asia, di antaranya Nepal, Pakistan, Uganda, Mesir, dan sebentar lagi Myanmar. Lembaga ini lahir sebagai bentuk konkret strategi seni dan budaya pemerintah Denmark yang dikeluarkan pada 2013. Sebab, pemerintah Denmark ingin memajukan seni dan budaya di negara-negara yang mereka anggap prioritas, salah satunya Indonesia.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge mengatakan pihaknya memilih bidang seni karena kerjasama Indonesia-Denmark dalam bidang ini tergolong baru. “Kami punya kerjasama yang luas dengan Indonesia seperti bantuan pembangunan, kerjasama politik, perdagangan, tapi belum dalam kerjasama budaya,” ujarnya. Padahal menurut dia seni bisa menjadi pemersatu sekaligus pendukung pertumbuhan Indonesia secara budaya maupun ekonomi.

Daerah Indonesia timur dipilih karena Denmark ingin berkontribusi memperkuat akses seniman dan kurator asal luar Jawa ke pasar lokal maupun internasional. Selain memupuk bakat-bakat baru, CKU berharap membantu terciptanya perdamaian lokal di daerah pasca-konflik dan meningkatkan dialog antara kelompok yang saling bertentangan. Tak tanggung-tanggung, kata Klynge, CKU mengalokasikan dana 6 juta kroner Denmark atau Rp 11,9 miliar untuk proyek seni selama tiga tahun ini, 2015 hingga 2018.

Klynge bercerita pengalaman Eropa yang menjadikan seni sebagai wadah ekspresi pasca-konflik. Dengan demikian, seni menjadi jembatan pemersatu masyarakat setelah pengalaman yang traumatis. “Kami harap dengan mendukung pengembangan budaya, kami bisa membantu seniman mengekspresikan jiwanya atau pengalaman tragisnya secara visual dan artistic.” Menurut Klynge, bukti bahwa seni sebagai wadah mediasi dan rekonsiliasi telah terjadi di seluruh dunia.

Abduh Aziz, Direktur Koalisi Seni Indonesia mengatakan kehadiran Cultural Hotspot membantu mengubungkan komunitas seni dengan stakeholder di sekitarnya seperti pemerintah, masyarakat, media, dan perusahaan lokal. Abduh memandang ini solusi minimnya dukungan berupa pembiayaan kenian di Tanah Air. Seniman Indonesia sulit menembus politik anggaran di kementerian terkait. Transparansi dan akuntabilitas proses pembuatan anggaran hingga alokasinya, masih kurang. “Struktur anggaran di kementerian masih sekitar preservasi dan konservasi, sedangkan inisiatif kekinian tidak mendapat dukungan,” ujar Abduh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vicky Rosalina, perwakilan Yayasan Biennale Jakarta mengatakan kerjasama dengan CKU untuk program Curatorial Lab edukasi publik untuk mendukung ekosistem kesenian di wilayah Indonesia timur. Dia menyasar Ambon, Papua, Lombok, dan Semarang. “Selama ini kesenian terpusat di Jawa: Bandung, Jakarta, Jogja. Kita tidak pernah tahu bagaimana di kota-kota lain,” ujar Vicky. Padahal, menarik mengetahui perspektif seniman di wilayah Indonesia timur tentang kota mereka.

Hal senada dikatakan sejarawan Hilmar Farid. Menurutnya CKU Denmark adalah lembaga yang menarik karena menghubungkan budaya dan pembangunan. Di Indonesia, dua bidang ini dipisahkan. Seharusnya, kata Hilmar, budaya dikedepankan sebelum pembangunan, terutama di wilayah Indonesia timur yang selama puluhan tahun “terpisah”secara politik, sosial, dan ekonomi dari wilayah Indonesia lain. Membangun Indonesia timur mestinya tidak hanya secara fisik tapi juga menjadi inklusif dengan merangkul budaya mereka.

Ditanya tentang parameter keberhasilan program ini, Klynge tak mau menjanjikan angka jumlah seniman yang terakomodasi. Menurutnya, jika CKU bisa membantu sejumlah seniman yang jauh dari ibu kota membuat karya mereka dikenal, itu hasil yang fantastis. Begitu pula jika mereka bisa memberi hibah mini untuk mendukung seniman dan membuat seniman itu sukses menjual karyanya. “Kami negara kecil dan (program) ini tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi jika kami bisa membantu sejumlah orang, kami senang dan bangga,” kata Klynge.

ATMI PERTIWI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebar Kebencian, 6 Ulama dan Pendeta Dicegah Masuk ke Denmark

3 Mei 2017

Terry Jones. nydailynews.com
Sebar Kebencian, 6 Ulama dan Pendeta Dicegah Masuk ke Denmark

Denmark untuk pertama kali mengeluarkan larangan masuk dan berkhotbah atas lima ulama dan seorang pendera Kristen karena menyebarkan kebencian


Ke Rusia, Parlemen Denmark Tinggalkan Telepon Seluler dan Laptop

8 Maret 2017

Sxc.hu
Ke Rusia, Parlemen Denmark Tinggalkan Telepon Seluler dan Laptop

Parlemen Denmark telah diminta untuk meninggalkan ponsel pintar, tablet dan laptop di rumah selama kunjungan ke Rusia. Ini alasannya.


Pencuci Piring Ini Jadi Bos di Restoran Terbaik Dunia  

4 Maret 2017

Ali Sonko, pencuci piring yang jadi partner restoran top dunia. B.dk
Pencuci Piring Ini Jadi Bos di Restoran Terbaik Dunia  

Ali Sonko yang bekerja sebagai pencuci piring di salah satu
restoran terbaik di dunia, pekan ini diangkat menjadi salah
satu bos restoran itu


Joanna Palani, Wanita yang Ditakuti ISIS  

22 Desember 2016

Joanna Palani sempat tidak diizinkan bergabung lagi dengan tentara Suriah saat ia kembali ke Denmark untuk suatu keperluan. Wanita cantik ini mendapati passportnya disita pihak kepolisian dan Badan Intellijen Denmark dengan alasan bahwa ia merupakan sebuah ancaman bagi negara asalnya itu. facebook.com
Joanna Palani, Wanita yang Ditakuti ISIS  

ISIS menawarkan hadiah US$ 1 juta (sekitar Rp 13 miliar) bagi siapa saja yang mampu membunuh Palani.


Ribuan Warga Denmark Pilih Jadi Ateis

9 September 2016

Seorang Santa Claus berselfie saat mengikuti Kongres Santa Dunia ke-59 di Copenhagen, Denmark, 18 Juli 2016. Setiap tahunnya puluhan santa claus dari berbagai negara berkumpul di Copenhagen untuk sedekar berbagi tips dan menyebarkan keceriaan natal. Scanpix Denmark/Mathias Loevgreen Bojesen/via REUTERS
Ribuan Warga Denmark Pilih Jadi Ateis

Kampanye kelompok ateis diklaim telah mempengaruhi warga Denmark untuk ramai-ramai meninggalkan agamanya.


Wow! Penemuan Salib Ini Mengubah Sejarah Kristen Denmark  

19 Maret 2016

Liontin salib Birka yang ditemukan di Denmark. Independent.co.uk
Wow! Penemuan Salib Ini Mengubah Sejarah Kristen Denmark  

Dampak dari temuan tersebut adalah catatan sejarah Denmark harus diubah dan perlu disesuaikan.


Negara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia?  

17 Maret 2016

Para pengendara sepeda menggelantung di belakang sebuah truk di luar ibukota Bujumbura, Burundi, 19 Juli 2015. Negara ini akan menggelar pemilihan presiden pekan depan. REUTERS/Mike Hutchings
Negara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia?  

Denmark menjadi negara yang paling bahagia, menggusur posisi Swiss.


Denmark Tingkatkan Aksi Militer Melawan ISIS  

5 Maret 2016

Pesawat jet Panavia Tornado mengudara di pangkalan udara Bundeswehr di dekat perbatasan Jerman-Denmark, 4 Desember 2015. Tornado yang memiliki kemampuan terbang NOE  (Nap on Earth) atau mengikuti kontur bumi sehingga membuatnya sangat cocok dikerahkan untuk memerangi ISIS yang berada di darat. REUTERS
Denmark Tingkatkan Aksi Militer Melawan ISIS  

"Sebanyak 400 personel militer kemungkinan turut ambil bagian dalam operasi ini."


Denmark Punya Masjid Khusus untuk Perempuan

15 Februari 2016

Sherin Khankan, pendonor Masjid Mariam di Denmark. Telegraph.co.uk/FORUM FOR KRITISKE MUSLIMER
Denmark Punya Masjid Khusus untuk Perempuan

Sherin Khankan, akademisi yang tinggal di Copenhagen, Denmark mendirikan masjid khusus untuk perempuan.Masjid ini disebutnya sebagai proyek feminis.


Rizal Ramli: Denmark Minati Sektor Listrik dan Pariwisata  

22 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ratu Denmark Margrethe II di Istana Merdeka, Jakarta, 22 Oktober 2015. ANTARA/Widodo S Jusuf
Rizal Ramli: Denmark Minati Sektor Listrik dan Pariwisata  

Ada 62 perusahaan asal Denmark dari berbagai sektor yang datang untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.