TEMPO.CO, Vatikan - Naomi Klein, aktivis sosial, akan menggabungkan kekuatan bersama kardinal Katolik dalam langkah terbaru Paus Fransiskus menghadapi pemanasan global.
Seperti dilansir The Guardian pada 28 Juni 2015, Naomi Klein dan kardinal Peter Turkson akan memimpin konferensi tingkat tinggi tentang lingkungan dan menyatukan gereja, ilmuwan, serta aktivis dalam membahas perubahan iklim. Klein mengungkapkan bahwa dia terkejut, tapi senang menerima undangan dari kantor Turkson.
"Fakta bahwa mereka mengundang saya menunjukkan mereka tidak mundur dari pertarungan. Banyak orang mengagumi Paus, tetapi mengatakan dia salah dalam ekonomi. Saya pikir dia benar dalam ekonomi," ujar Naomi Klein.
Paus merasa terdorong untuk ikut serta dalam perdebatan global perihal perubahan iklim. Dia jengkel kepada politikus yang membuat sistem yang lebih melayani orang kaya dan mengorbankan orang miskin.
Aktivis dan pemimpin agama rencananya akan berkumpul di Roma pada hari ini, Senin, 29 Juni 2015. Mereka akan bergerak dari Roma menuju Vatikan untuk menyambut KTT Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Klein mengungkapkan bahwa Paus punya posisi penting sebagai "suara moral" di dunia karena dia memimpin 1,2 miliar umat Katolik. Menurut Klein, Paus memberinya kemampuan unik dalam menyatukan orang-orang untuk berjuang demi tujuan yang sama. "Pandangan holistik ensiklik harus dapat menyatukan krisis ekonomi dan iklim, bukannya memperlakukan keduanya secara terpisah," ujar Klein.
Banyak wacana Paus yang berfokus dalam memberikan negara-negara berkembang suara lebih besar dalam negosiasi perubahan iklim. "Banyak orang yang mengalami masalah dalam mewujudkan suara karena pengaruh otoritas global. Itu sebabnya kami merasa direndahkan. Mereka (negara maju) seolah berkata, 'serahkan ekonomi pada kami'," tutur Klein.
Klein memandang munculnya Paus Fransiskus sebagai aktivis lingkungan menandai penerimaan isu lingkungan tidak hanya di ranah internasional, tetapi juga di Tahta Suci. "Kami melihat basis kekuatan dalam pergeseran Vatikan, dengan kardinal Ghana (Turkson) dan Paus Argentina. Mereka melakukan sesuatu yang sangat berani," tutur Klein.
Paus rencananya akan terbang ke New York pada hari pertama pertemuan dan bicara di hadapan majelis umum PBB untuk memberikan semangat kepada negara-negara yang terkena dampak terburuk dari perubahan iklim. Bagi Klein, kunjungan Paus akan menandai perubahan yang sangat dibutuhkan dalam cara berunding membahas lingkungan.
LUHUR PAMBUDI | THE GUARDIAN