TEMPO.CO, Wina - Enam kekuatan dunia berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan bersejarah dengan Iran untuk mengekang rencana program nuklirnya melalui negosiasi meskipun melewati tenggat 30 Juni, kata seorang pejabat senior Amerika Serikat, Minggu 28 Juni 2015.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dijadwalkan meninggalkan Wina dan kembali ke Teheran untuk konsultasi dengan para pemimpin Iran terkait negosiasi nuklir di Wina itu.
Pejabat dari dua belah pihak mengatakan, perbedaan besar masih tetap menghadang penyelesaian perundingan nuklir yang dijadwalkan rampung 30 Juni 2015. Wakil enam negara yang berunding dengan Iran adalah Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris dan Jerman, yang juga dikenal dengan negara P5+1.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Frederica Mogherini, Minggu 28 Juni 2015 pagi mengatakan bahwa tidak mungkin mencapai kesepakatan sesuai batas waktu yang ditetapkan. Menurut dia, perlul tambahan beberapa hari untuk merampungkan akhir perundingan itu.
Para menteri luar negeri dari negara-negara peserta negosiasi berkumpul di Wina, Minggu 28 Juni 2015, untuk menilai kemajuan dari pembicaraan nuklir itu.
"Zarif akan kembali ke Teheran (Minggu) malam ini dan akan kembali ke Wina besok (Selasa, 29 Juni 2015)," kata kantor berita Iran, Tasnim, mengutip seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya.
Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Zarif akan "berkonsultasi dengan pimpinan" atas perkembangan pembicaraan di Wina.
Negosiasi ini untuk membatasi program nuklir Teheran. Sebagai gantinya, sanksi ekonomi oleh AS, Uni Eropa dan PBB terhadap Teheran akan dicabut.
Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Barat khawatir Iran berusaha untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir, namun Teheran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Perbedaan utama yang masih menghadang perundingan ini adalah pada kecepatan dan waktu pencabutan sanksi untuk Iran dan pada sifat mekanisme pemantauan untuk memastikan Teheran tidak mengkhianati isi kesepakatan ini. AS dan perunding Eropa juga ingin memastikan ada mekanisme untuk memulihkan sanksi jika Teheran gagal memenuhi komitmennya.
Pada bulan November 2014, tujuh negara yang terlibat dalam pembicaraan ini menetapkan batas waktu akhir Maret untuk disepakatinya perjanjian kerangka kerja. Kenyataannya, mereka baru bisa mencapai kesepakatan soal kerangka kerja itu pada 2 April 2015, dan menetapkan batas waktu 30 Juni untuk kesepakatan yang komprehensif.
REUTERS | ABDUL MANAN