TEMPO.CO, Sisilia - Gangi, sebuah kota di Sisilia, Italia, menawarkan rumah gratis bagi siapa saja yang ingin membuka usaha untuk meramaikan kota ini. Tavia Macnaughtan, perempuan asal Australia, mengunjungi kota ini pada Agustus tahun lalu untuk membeli rumah seharga 1 euro atau Rp 14.902 saja.
Namun sial, setelah jauh-jauh datang ke Gangi, harga rumah jauh dari ekspektasinya, yaitu sekitar US$ 17.100.
Harga yang mahal ternyata muncul dari persyaratan yang diajukan pemerintah. Kondisi bangunan yang begitu buruk mengharuskan pemilik rumah untuk merenovasi besar-besaran. “Semua bangunan sungguh buruk, perlu diruntuhkan dan dibangun ulang,” kata Macnaughtan.
Rumah yang ditawarkan gratis ternyata merupakan iming-iming pemerintah agar banyak yang datang dan membeli. Padahal pembeli juga diwajibkan untuk menyerahkan rencana renovasi dalam satu tahun dan mulai membangun dalam jangka tiga tahun.
Macnaughtan akhirnya pulang ke Melbourne, Australia, setelah gagal menemukan rumah yang murah untuknya. Delapan bulan setelah kepulangannya, ia masih menerima e-mail penawaran rumah. “Saat itu aku sudah tidak tertarik lagi,” kata Macnaughtan.
NIBRAS NADA NAILUFAR | BUSINESS INSIDER