TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman pesimis terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dengan Yunani akibat penolakan pemerintahan Perdana Menteri Alexis Tsipras terhadap syarat-syarat terbaru terkait pencairan bantuan keuangan.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama lima jam di Brussels pada Rabu kemarin, pihak kreditur yang terdiri dari Direktur Pelaksana Badan Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi menekan pihak Yunani untuk menerapkan beberapa syarat, antara lain: rencana peningkatan pajak perusahaan, penetapan pajak terhadap game elektronik, dan peningkatan kontribusi pekerja pada dana pension, seperti dijelaskan oleh seorang pejabat pemerintah Yunani yang menginginkan namanya dirahasiakan.
“Menurut pandangan kami, pertemuan ini masih jauh dari kesepakatan,” kata juru bicara Menteri Keuangan Jerman, Martin Jaeger, kepada wartawan dalam konferensi pers seusai rapat pembekalan rutin di Berlin, seperti dikutip dalam BloombergBusiness.
“Badan kreditur telah memberikan penawaran terbaik bagi pemerintah Yunani dan sekarang keputusan ada di pihak Yunani untuk mengarahkan pembicaraan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu seperti dilansir oleh Reuters, partai berkuasa di Yunani, Syriza, menyatakan bahwa mereka menolak proposal yang diajukan oleh ketiga badan kreditur. Mereka menjelaskan bahwa proposal tersebut merupakan bentuk pemerasan terhadap rakyat dan pemerintahan Yunani.
Kegagalan untuk membayar utang 1,6 miliar euro kepada IMF pada Selasa pekan depan dapat memicu bank run dan capital control, diikuti oleh keluarnya Yunani dari mata uang tunggal Eropa.
RADITYA PRADIPTA| BLOOMBERG | REUTERS