TEMPO.CO, Beijing - Otoritas Cina menyita daging beku selundupan senilai trilunan rupiah termasuk yang sudah berumur kurang lebih 40 tahun.
Menurut laporan koran pemerintah, China Daily, lebih dari 100 ribu ton daging terdiri dari sayap ayam, biri-biri, dan babi ditemukan dalam sebuah operasi senyap di 14 provinsi. Mengutip keterangan petugas, surat kabar ini mengatakan, daging selundupan senilai Rp 6,4 triliun itu sudah kadaluarsa.
Salah seorang petugas bea cukai yang tak menyebutkan namanya mengatakan kepada NBC News, daging itu diselundupkan oleh gengster secara masif. Huang, seorang petugas di Provinsi Hunan, mengatakan, sebanyak 20 anggota geng ditahan dalam operasi tersebut.
"Daging-daging tersebut bau busuk. Saya muntah ketika membuka pintu," kata seorang petugas bea cukai kepada China Daily saat dia membuka pintu kontainer berisi daging selundupan.
Beberapa pejabat di barat daya Provinsi Guangxi sebagaimana diwartakan oleh kantor berita Cina, Xinhua, menuturkan, daging yang diselundupkan itu ada yang tertera tahun 1970an.
"Untuk menekan harga, para penyelundup seringkali menyewa kendaraan biasa bukan kendaraan yang memiliki fasilitas cold storage. Sehingga daging seringkali mencair sebelum diterima pelanggan."
Belum begitu jelas asal usul daging tersebut diselundupkan dan berapa lama disimpan.
Skandal makanan menjadi masalah yang sangat sensitif di Cina. Pihak berwenang Cina kian waspada sejak terjadi skandal melamin pada 2008 yang menyebabkan enam bayi meninggal dan 300 ribu lainnya dilarikan ke rumah sakit.
NBC NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN