TEMPO.CO, Warsawa - Maskapai penerbangan nasional Polandia, LOT, diteror. Peretas mengakses sistem komputer perencanaan penerbangan maskapai ini di Bandara Frederic Chopin, Warsawa, Polandia. Akibatnya, 1.400 penumpang gagal terbang.
Teror ini diketahui saat awak maskapai LOT menenemukan kerusakan sistem penerbangan pada Minggu, 21 Juni 2015, sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Teknisi membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk memperbaiki sistem tersebut.
Akibat peretasan itu, pengelola maskapai terpaksa membatalkan sepuluh jadwal penerbangan nasional dan internasional. Selain itu, lebih dari 12 penerbangan tertunda di Bandara Frederic Chopin. Jadwal penerbangan ke sejumlah tujuan, seperti Dusseldorf, Hamburg, dan Kopenhagen dan beberapa kota di Polandia berantakan.
Juru bicara Maskapai LOT, Adrian Kubicki, mengatakan teror dunia maya ini bisa terjadi pada maskapai lain. "Kami menggunakan pengaturan sistem komputer terpusat. Jadi ini bisa saja berpotensi mengancam industri lain," kata dia.
Sebagai kompensasinya, LOT menyediakan penerbangan pengganti kepada seluruh penumpang. Mereka juga menyediakan penginapan bagi penumpang yang terpaksa bermalam.
Agen keamanan Polandia langsung menginvestigasi teror ini dengan perangkat lunak yang diproduksi Kapersky Lab. "Kami tidak tahu bagaimana teror itu diluncurkan dan apa motif penyerangan ini," kata peneliti Kapersky Lab, David Emm.
"Serangan ini menunjukkan bahwa semakin kita bergantung pada dunia maya (cyber), maka kejahatan akan semakin besar, termasuk ancaman keamanan pesawat dari Wi-Fi," kata David.
Peretasan sistem dunia penerbangan semakin meningkat seiring berkembangnya sistem operasi penerbangan dalam jaringan (online). Para peretas bisa mengendalikan pesawat jarak jauh dengan sistem khusus. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional menyatakan kejahatan dunia maya menjadi ancaman serius bagi dunia penerbangan.
DAILYMAIL | PUTRI ADITYOWATI