TEMPO.CO, New Delhi - Badan Investigasi Nasional India (NIA) menyatakan pihaknya memiliki bukti mengenai keterlibatan kelompok gerilya Myanmar, NSCN-K (kelompok Khaplang), melatih milisi anti-India dan Bangladesh.
NSCN-K merupakan kelompok separatis yang berjuang memerdekakan diri sebagai negara Nagas. Kawasan ini didominasi kelompok etnis India dan Myanmar.
Seperti dikutip dari Mizzima, 20 Juni 2015, NSCN-K, menurut NIA, telah memberikan pelatihan kepada para milisi anti-India dan Bangladesh.
Bukti itu didapat setelah NIA menangkap Nurul Hoque alias Naeem, komandan pelatih milisi Jamaatul Mujahideen Bangladesh (JMB), di stasiun kereta api Howrah, dekat Kalkuta pekan lalu.
Kepada pejabat NIA pada Kamis lalu, Naeem mengaku telah menerima latihan lanjutan di markas gerilya NSCN-K bersama ULFA di wilayah perbukitan Sagaing, Myanmar.
Naeem mengklaim ada milisi JMB yang juga telah menerima pelatihan oleh NSCN-K di Myanmar. Adapun ULFA, menurut NIA, adalah jaringan kerja antara NSCN-K di Myanmar dan orang-orang radikal Bangladesh.
Sebelum ditempatkan kembali ke markas NSCN-K di Myanmar, kepemimpinan ULFA bermarkas di Bangladesh.
ULFA kemudian meninggalkan Bangladesh, setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina melakukan serangan sengit terhadap kelompok pemberontak anti-India itu. Hasina saat itu baru menjalankan pemerintahannya pada Januari 2009.
MIZZIMA | MARIA RITA