TEMPO.CO, Doha - Qatar menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas keputusan pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati kepada presiden dari kalangan Islam, Muhammad Mursi. Qatar juga menuntut pembebaan Mursi.
"Doha mendesak agar Mursi, presiden yang dipilih secara demokratis, dibebaskan," demikian bunyi pernyataan Emir yang diterima kantor berita Qatar, Rabu, 18 Juni 2015.
Pengadilan Mesir, Selasa, 17 Juni 2015, menjatuhkan hukuman mati kepada Mursi karena dianggap turut serta dalam penyerbuan penjara dan penyerangan polisi selama masa kerusuhan di Mesir pada 2011.
Mursi juga dijatuhi hukuman seumur hidup lantaran dituding terlibat dalam spionase untuk kepentingan Iran dan kelompok militan Islam, Hamas, serta sejumlah pemimpin gerakan yang berada di Qatar.
"Hukuman mati yang dijatuhkan terhadap lawan politik di Mesir dapat membahayakan keamanan dan stabilitas negeri itu, serta menutup pintu rekonsiliasi," kata Qatar.
Persahabatan Doha dengan Kairo terputus akibat dukungan Qatar terhadap Mursi, yang didongkel kekuasaannya oleh militer pada Juli 2013. Dukungan tersebut memicu krisis di Timur Tengah karena negara-negara Teluk, yakni Bahrain, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, mendukung Al-Sisi, saingan Mursi.
AHRAMONLINE | CHOIRUL AMINUDDIN