TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Bangkok mengeluarkan peraturan berpakaian yang memungkinkan transgender untuk memilih pakaian yang mereka suka.
Peraturan tersebut dikeluarkan oleh pihak universitas dan diumumkan melalui akun Facebook resmi milik salah satu perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara tersebut.
Dalam pengumumannya, pihak universitas membebaskan para mahasiswa transgender untuk mengenakan seragam yang disukainya. Untuk diketahui, kampus-kampus di Thailand memiliki aturan yang mewajibkan mahasiswanya menggunakan seragam untuk mengikuti kuliah.
Misalnya seperti seorang wanita yang tomboi, dapat mengenakan seragam yang biasa dikenakan laki-laki. Begitu juga dengan para laki-laki feminim. Mereka bisa mengenakan seragam yang biasanya dipakai oleh siswa perempuan.
Seperti yang dilansir Time pada Rabu, 10 Juni 2015, aturan tersebut adalah yang pertama di dunia, guna mengakomodir kaum transgender.
Aturan itu disambut baik oleh Presiden Asosiasi Perempuan Transgender Thailand, adalah Nok Yollada. Dia senang dengan keputusan tersebut, mengingat Universitas Bangkok adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Thailand.
"Senang mendengar bahwa universitas ini memungkinkan siswa memilih seragam yang cocok keinginan mereka dan jenis kelamin mereka," katanya.
Mahasiswa atau mahasisiwi transgender di seluruh dunia umumnya mencampur dan mencocokkan elemen dari seragam resmi untuk menyelaraskan dengan jenis kelamin yang mereka pilih.
Bangkok University adalah lembaga pertama yang meresmikan kode berpakaian transgender. Selain soal seragam, seberapa sekolah di Bangkok juga menyediakan toilet khusus untuk siswa transgender.
TIME | YON DEMA