TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan empat negara Timur Tengah yang dia kunjungi menyatakan kesediaan untuk membantu etnis Rohingya. Di empat negara, yaitu Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab, Retno menyampaikan masalah krisis imigran yang terjadi di kawasan Asia Tenggara.
“Emir Qatar langsung menyampaikan niat untuk membantu sebesar US$ 50 juta (sekitar Rp 660 miliar),” kata Menlu RI dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Ahad, 31 Mei 2015.
Adapun Menteri Luar Negeri Arab Saudi sempat menyebut angka sekitar US$ 10-20 juta (sekitar Rp 132-264 miliar). Namun, kata Retno, Arab Saudi bakal menyesuaikan dengan kebutuhan. Di lain pihak, Kuwait dan Qatar menyatakan siap sedia memberikan kebutuhan sesuai permintaan Indonesia.
Retno menyebut upaya mencari solusi bagi pengungsi Rohingya merupakan langkah diplomasi yang sangat komprehensif. Dia memulainya dari Putrajaya, Malaysia; Naypyitaw dan Yangon, Myanmar; Bangkok, Thailand; hingga ke Timur Tengah.
Retno melawat ke Timur Tengah sekaligus untuk menghadiri pertemuan konferensi negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Selain dalam pidato dan debat, dia juga bertemu secara bilateral dengan sejumlah negara terkait. “Saya bertemu Menlu Bangladesh yang menyatakan bersedia untuk menerima kembali warga mereka,” ujarnya.
Menteri luar negeri pertama Indonesia ini pun bertemu Menlu Gambia yang juga menyatakan bersedia menerima etnis Rohingya. Adapun dalam pertemuan dengan Menlu Turki, Retno mendapat tawaran untuk berbagi pengalaman dalam mengelola pengungsi. “Mereka punya pengalaman mengelola dua juta pengungsi dari Suriah,” kata Retno.
Retno mengatakan upaya penggalangan bantuan itu dilakukan agar semua sumber daya siap manakala diperlukan. Meski demikian, bantuan diusahakan tidak menimbulkan daya tarik (pull factor) bagi imigran ilegal.
Sekitar 1600 pengungsi Rohingya dan imigran Bangladesh mendarat di Indonesia dan Malaysia pada awal Mei. Mereka diduga ditelantarkan oleh penyelundup imigran setelah berlayar dengan perahu selama berbulan-bulan.
NATALIA SANTI