TEMPO.CO, Dhaka - Seorang manajer IT di sebuah anak perusahaan Coca-Cola telah ditangkap di Bangladesh setelah dicurigai akan bergabung dengan kelompok Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS).
"Keduanya ditahan dalam sebuah pengrebekan di ibukota, Dhaka, pada Minggu malam," kata Sheikh Nazmul Alam, seorang pejabat polisi senior.
Aminul Islam, dilaporkan selain sebagai manajer IT, juga bekerja sebagai koordinator regional untuk ISIS. Sementara rekannya, Sakib Bin Kamal, adalah guru di sebuah sekolah di Dhaka.
Sumber dari perusahaan yang meminta tidak disebutkan namanya, membenarkan bahwa pria yang ditangkap adalah kepala IT. Aminul juga telah absen dari pekerjaannya selama beberapa hari.
Pengelola perusahaan minuman ringan itu mendengar berita media jika seorang pekerja mereka, Aminul Islam Baig telah ditangkap. "Kami dapat mengkonfirmasi Aminul Islam Baig adalah karyawan IBPL (cabang perusahaan coca cola)," kata juru bicara Coca-Cola melalui email. "Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga penegak hukum mengenai hal ini."
Sementara Kamal mengaku telah membujuk setidaknya 25 siswa untuk bergabung dengan ISIS. Aparat Bangladesh telah menangkap sedikitnya 12 orang dalam beberapa bulan terakhir karena diduga terlibat ISIS. Bangladesh juga secara resmi menyatakan ISIS terlarang di negara itu.
Keberadaan ISIS yang semakin berkembang telah menimbulkan kekhawatiran di wilayah Asia Selatan. Masih belum jelas apakah kedua tersangka adalah milisi yang terhubung dengan organisasi induk di Timur Tengah atau bertindak atas inisiatif sendiri.
NBCNEWS | MECHOS DE LAROCHA