TEMPO.CO, New Delhi - Seorang guru di India diadili setelah gagal menyelesaikan tugas untuk memecahkan soal matematika untuk anak kelas IV sekolah dasar dan tidak bisa membuat esai tentang sapi.
Mohammad Imran Khan adalah seorang guru di sebuah sekolah dasar di wilayah Kashmir Selatan. Ia diajukan ke pengadilan oleh Dewan Tinggi Pendidikan Menengah Delhi yang menuntut soal keabsahan sertifikat mengajarnya. Pasalnya, Khan dianggap tidak bisa mengajar. Bahkan muridnya lebih pintar darinya.
Khan disidang di pengadilan tinggi Provinsi Jamu and Kashmir oleh hakim Muzaffar Hussain Attar. Penuntut menuduh terdakwa telah memalsukan ijazah pendidikan gurunya yang dikeluarkan oleh Global Universitas Terbuka, Nagaland.
Dalam sidang tersebut, hakim meminta Khan menerjemahkan sebuah kalimat bahasa Inggris sederhana ke dalam bahasa Urdu. Namun sang guru gagal melakukannya. Tidak hanya itu, ketika diminta untuk membuat karangan bebas bertemakan sapi, Khan pun gagal. Lalu, saat diminta mengerjakan hal itu di luar ruangan sidang agar lebih berkonsentrasi, tetap saja ia tak mampu mengerjakannya.
Khan, yang gagal dalam dua mata pelajaran sebelumnya, mengaku bahwa ia lebih baik pada pelajaran matematika. Kemudian ia diminta untuk memecahkan masalah matematika bagi siswa kelas IV. Tapi lagi-lagi ia gagal. Padahal, dalam ijazahnya, Khan mendapat nilai yang cukup bagus dalam ketiga mata pelajaran tersebut.
"Dalam situasi ini, apa yang akan menjadi penentu nasib negara harus pintar. Nasib anak-anak akan menjadi tak menentu jika pergi ke sekolah dengan guru seperti ini,” kata hakim ketika Khan gagal menyelesaikan tugas untuk yang kesekian kalinya, seperti yang dilansir The Times of India, Sabtu, 16 Mei 2015.
Hakim akhirnya meminta pihak berwenang mengivestigasi kasus ini. Hakim juga mengimbau agar guru-guru lain yang juga merupakan lulusan dari Global Universitas Terbuka, Nagaland, diperiksa soal kemampuannya.
TIMES OF INDIA | YON DEMA