TEMPO.CO, Kathmandu - Gempa besar kembali melanda Nepal. Berkekuatan 7,3 pada Skala Richter, gempa besar kedua ini menewaskan 29 orang. Sebelumnya, gempa yang lebih besar dua minggu lalu menewaskan lebih dari 8.000 orang di negara itu.
Awalnya, United States Geological Survey (USGS) melaporkan gempa yang terjadi hari ini berkekuatan 7,1 SR. Namun dalam pembaruan laporan, mereka menyebut kekuatan gempa mencapai 7,3 SR.
Pusat gempa disebutkan berada 18 km sebelah tenggara Kodari, dekat base camp pendakian ke Gunung Everest, pada kedalaman sekitar 18 km. Serangkaian gempa susulan - termasuk satu kali gempa berkekuatan 6,3 SR - kemudian menggoyang di daerah yang sama, USGS menjelaskan.
Kementerian Dalam Negeri Nepal melaporkan, selain 29 orang tewas, gempa baru ini menyebabkan 1.117 orang mengalami luka-luka. Di antara mereka yang tewas, sedikitnya empat orang berada di Kathmandu, dua berada di kabupaten Sindhupalchowk, delapan berada di distrik Dolakha, dan dua orang di distrik Sindhuli.
Sedikitnya 19 bangunan runtuh, kata para pejabat, termasuk 10 bangunan di Kathmandu. Polisi mengeluarkan peringatan yang menyerukan warga untuk berada di ruang terbuka.
Menurut Al Jazeera, getaran gempa dirasakan hingga di bagian utara India, Afghanistan, dan Indonesia. "Semua orang tumpah ke jalan, duduk-duduk menunggu informasi lebih lanjut," tulis media ini.
Bandara di Kathmandu kini ditutup menyusul gempa ini.
Gempa besar dengan kekuatan 7,8 SR melanda Nepal pada tanggal 25 April, menewaskan sedikitnya 8.046 orang dan melukai lebih dari 17.800 orang. Bantuan kemanusiaan dari berbagai negara masih mengalir ke negara itu hingga hari ini.
AL JAZEERA | INDAH P.