Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuburan Massal dan Kamp Ilegal Kembali Ditemukan di Thailand

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Tentara Thailand bersitirahat di Masjid di Provinsi Pattani, Thailand Selatan. AP/Apichart Weerawong
Tentara Thailand bersitirahat di Masjid di Provinsi Pattani, Thailand Selatan. AP/Apichart Weerawong
Iklan

TEMPO.COBangkok - Kejutan penemuan kuburan massal di Thailand selatan masih berlanjut. Lokasi kedua yang diduga sebagai kamp perdagangan manusia telah ditemukan di wilayah lain di Thailand selatan pada Senin, 4 Mei 2015.

"Tampaknya lokasi kedua itu terdapat empat atau lima kuburan. Tapi pemerintah belum mengangkat jenazah di dalamnya," ucap Letnan Jenderal Polisi Prawut Thavornsiri, juru bicara kepolisian nasional, seperti dilansir Channel News Asia pada 5 Mei 2015.

Puluhan polisi setempat kini dibebastugaskan terkait dengan penemuan itu.  Mereka juga diperiksa karena dugaan keterlibatan dalam lingkaran perdagangan manusia.

Selain ditemukan kuburan, Kolonel Polisi Triwit Sriprapa, Wakil Komandan Kepolisian Daerah Songkhla, mengatakan dijumpai pula kamp penampungan. Semua lokasi berada di gunung yang sama. Saat ditemukan, penampungan itu terdapat 8 penampungan bambu, 3 tenda tidur, dan 2 dapur darurat.

Pihak berwenang juga menemukan tiga orang di dekat kamp yang tampak seperti kekurangan gizi dan kelelahan. Triwit menambahkan, kamp tersebut tampak seperti baru saja ditinggalkan. "Kami berpikir penghuni kamp ini mungkin telah pindah ke lokasi yang berbeda setelah para penyelundup diberi informasi bahwa pihak berwenang sedang mencari kamp lebih lanjut di gunung ini," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penemuan tersebut menyusul ditemukannya kuburan masal dari 26 jenazah yang diduga korban perdagangan manusia pada akhir pekan lalu. Semua mayat itu diyakini imigran gelap dari Myanmar dan Bangladesh. Mereka ditemukan di sebuah kamp yang diduga sebagai tempat persembunyian pelaku perdagangan manusia di hutan Provinsi Songkhla, Thailand selatan, dekat perbatasan Malaysia.

Banyak imigran ilegal di Thailand adalah warga muslim Rohingya dari Myanmar barat dan dari Bangladesh. Mereka nekat keluar dari negaranya dan melakukan perjalanan berbahaya melalui laut demi menghindari penganiayaan agama dan etnis di negeri asal.

Tercatat, setiap tahunnya terdapat ribuan imigran gelap yang tiba Thailand. Mereka dibawa penyelundup. Banyak di antara mereka yang kemudian dibawa ke dalam hutan. Di tempat itu, penyelundup menuntut uang tebusan guna menyelundupkan mereka ke selatan melintasi perbatasan menuju Malaysia, terutama bagi mereka yang muslim.

CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

1 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

2 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

2 hari lalu

Monyet memanjat pengunjung yang tengah berfoto saat Festival Monyet tahunan di provinsi Lopburi, Thailand, 26 November 2023. Festival monyet digelar sebagai wujud terima kasih kepada hewan primata itu, karena telah menarik kunjungan wisatawan ke Lopburi. REUTERS/Chalinee Thirasupa
10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

5 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

5 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

5 hari lalu

Ponsel Honor 50. gizmochina.com
Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

Ponsel Honor 200 Lite dapat ditujukan sebagai penerus seri Honor 100 yang diluncurkan pada November 2023.


7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

7 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

7 hari lalu

Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

Festival Songkran di Thailand adalah perayaan yang menggabungkan unsur-unsur kegembiraan, kebersihan spiritual, dan tradisi kuno.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

8 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

9 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

Untuk pertama kalinya pada tahun ini, Festival Songkran dirayakan di Thailand setelah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan