TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal (FBI) telah memantau salah satu dari dua orang bersenjata yang ditembak mati saat melepaskan tembakan pada penjaga pameran karikatur Nabi Muhammad, Texas.
Sumber pemerintah yang minta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kedua penembak adalah mantan teman sekamar mereka, Elton Simpson dan Nadir Soofi dari Phoenix. Dokumen pengadilan menunjukkan Simpson telah berada di bawah pengawasan sejak 2006 dan pernah dihukum pada 2011 setelah berbohong kepada agen FBI atas keinginannya untuk bergabung dengan kelompok jihad di Somalia.
Baca Juga:
Agen FBI dan polisi telah menggeledah tempat tinggal dua pria itu di apartemen Autumn Ridge di utara-tengah Phoenix.
Bob Kieckhafer, 54 tahun, yang tinggal satu lantai di atas dan di seberang apartemen mereka, mengatakan bahwa FBI dan penegak hukum lain dari SWAT mengevakuasi semua orang di dalam gedung pada pukul 22.00, Minggu, 3 Mei 2015, waktu setempat, dan tidak membiarkan mereka kembali sampai Senin dinihari, pukul 04.00.
Dia menggambarkan orang-orang yang tinggal di apartemen itu sebagaimana penghuni pada umumnya. "Sama seperti tipe orang-orang lain, tetangga di sebelah Anda," ujarnya.
Insiden Texas itu terjadi pada Minggu, saat sebuah mobil melaju di belakang arena indoor di Garland. Saat itu ada 200 orang sedang menghadiri sebuah acara yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad yang diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI), sebuah organisasi kampanye kebebasan berbicara.
Dua orang melompat dari mobil dan menembaki sebuah mobil polisi yang memblokir pintu masuk arena parkir. Seorang polisi Garland dan penjaga keamanan bersenjata yang berada di mobil patroli mulai keluar saat kendaraan mendekat. Tembakan kedua penyerang melukai penjaga keamanan dan polisi yang membalas tembakan berhasil menewaskan mereka.
Mereka yang berada di tempat pameran di Curtis Culwell Center, tidak menyadari serangan itu sampai sesudahnya, saat serangan telah berakhir.
"Pada titik ini tampaknya jelas bahwa seorang petugas dari Departemen Kepolisian Garland bertindak cepat dan tegas dan dengan demikian telah menyelamatkan sejumlah nyawa tak berdosa," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson dalam sebuah pernyataan.
Lomba dan Pameran Seni Muhamad itu sendiri adalah acara yang menawarkan hadiah US$ 10 ribu untuk karya seni atau kartun terbaik yang menggambarkan Nabi. Seniman Bosch Fawstin memenangkan perlombaan dengan gambar Nabi menghunus pedang sambil meneriakan kata-kata, "Anda tidak bisa menggambar saya."
Insiden penembakan di Garland itu adalah gema dari serangkaian serangan atau ancaman di negara-negara barat setiap kali ada aktivitas yang berkaitan dengan Nabi Muhammad. Pada Januari lalu, orang-orang bersenjata menewaskan 12 orang di kantor majalah satire, Charlie Hebdo, Paris, setelah majalah itu memuat karikatur Nabi.
REUTERS | MECHOS DE LAROCHA