TEMPO.CO, Doha - Presiden Francois Hollande dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani sepakat menandatangani kontrak jual-beli 24 jet tempur produksi Dassault Aviation, Rafale, senilai 6,3 miliar euro atau sekitar Rp 91 triliun.
Kontrak ini juga mencakup penjualan misil MBDA serta memberikan pelatihan kepada 36 pilot Qatar dan seratus teknisi oleh militer Prancis. Sebelumnya, Dassault meneken kontrak dengan Mesir dan India.
Beberapa sumber yang tak disebutkan namanya menuturkan kesepakatan jual-beli itu diteken pada Senin, 4 Mei 2015, di Doha, ibu kota Qatar. Setelah itu, Prancis akan memberikan pelatihan kepada sejumlah pejabat intelijen Qatar.
"Ini sebuah pilihan yang bagus," kata Hollande setelah berbicara dengan Sheikh Tamim. Selanjutnya Presiden Prancis ini bertolak menuju Arab Saudi guna mengikuti pertemuan tingkat tinggi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Riyadh, Selasa, 7 Mei 2015.
Hollande dikabarkan akan menjadi tamu kehormatan dalam pertemuan GCC, yang beranggotakan antara lain Bahrain, Kuwait, dan Oman.
Eric Trappier, Direktur Utama Dassault, menerangkan, setelah Qatar, menyusul Kuwait yang kini sedang mengevaluasi kemampuan pesawat terbangnya. "Penjualan ke Qatar merupakan pertanda bagus bagi semua negara di kawasan Timur Tengah," ucapnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN