TEMPO.CO , Jakarta:Dengan semakin berkembangnya populasi manusia yang terus meningkat setiap harinya, telah memicu masalah serius karena ruang terbuka lama kelamaan semakin berkurang.
Untuk mengatasi hal tersebut beberapa negara mencoba membuat sebuah terobosan dengan merancang kota di bawah tanah. Berikut tujuh negara yang telah memiliki perencanaan membangun kota di bawah tanah.
1.Singapura.
Ini adalah salah satu negara yang paling padat penduduknya di planet ini. Negara kecil Singapura hanya seluas 710 km persegi tetapi dihuni 5,4 juta jiwa dan merupakan rumah bagi lebih dari 4.000 gedung pencakar langit.
Untuk memerangi kurangnya lahan, Singapura berencana untuk membangun sebuah "Underground Science City" yang akan menjadi rumah bagi 4.200 penduduk yang bekerja. Berjarak 30 sampai 80 meter di bawah permukaan tanah juga akan mendukung industri biomedis dan biokimia di laboratorium kedap suara dan pusat data. Underground Science Centre Singapura akan dihubungkan melalui sistem gua.
2.Mexico City, Mexico
Arsitek di Mexico City memberikan solusi yang ambisius untuk mengatasi peraturan pembangunan yang ketat dengan merancang sebuah gedung pencakar langit terbalik sedalam 300 meter.
Berbentuk seperti piramida terbalik, bangunan tersebut akan mengakomodasi 5.000 orang dan menawarkan ritel, perumahan dan atraksi budaya dengan langit-langit kaca besar di atas untuk memberikan cahaya alami.
3.Shanghai, Cina
Desainer hotel bintang lima di Shanghai telah merancang pembangunan gedung di bawah tanah yang luar biasa. Intercontinental Shimao Hotel akan dibangun ke bawah tanah di bekas sebuah tambang dengan kedalaman 100 meter dan akan terdapat 19 lantai serta menawarkan 380 kamar.
Dirancang oleh perusahaan Inggris Atkins, dua tingkat nanti akan berada di bawah air. Bagian atas hotel akan menempel pada sisi tebing. Bagian depannya akan terlihat, dan sisanya akan dibangun dengan menggali dinding tebing.
4. Helsinki, Finlandia
Menghindari cuaca ekstrim juga bisa menjadi alasan untuk melakukan pembangunan ke bawah tanah. Untuk memerangi musim dingin, pihak berwenang di kota Helsinki, menugaskan pembangunan ruang bawah tanah untuk penduduknya.
Bangunan dari "Master Plan Underground" yang telah dimulai pada 2011 dan pada tahun lalu lebih dari 400 tempat telah selesai termasuk pusat perbelanjaan, es rinks, kolam renang 50 meter dan lapangan bulu tangkis.
5.New York, Amerika Serikat
Kota New York memiliki rencana "Lowline", yakni merombak bekas terminal trem menjadi taman bawah tanah.
Diprediksi kota ini dibuka pada tahun 2018, taman akan didukung oleh teknologi surya yang akan mendukung pertumbuhan tanaman jauh di bawah permukaan dan memberikan cahaya. New York "Lowline" akan menggunakan teknologi surya untuk penerangan.
6.London, Inggris
London akan mengubah bekas stasiun kereta bawah tanah yang tidak terpakai menjadi Pusat Ekonomi Bawah Tanah. Perusahaan-perusahaan akan dibangun di
26 stasiun dan memanfaatkan potensi ekonomi ruang bawah tanah London.
Perusahaan desain lain, Gensler, juga telah mengajukan rencana untuk mengkonversi bekas stasiun tabung menjadi fasilitas perbelanjaan, kafe dan jalur pejalan kaki.
7.Australia
Walaupun Australia belum mengungkap rencana untuk membangun kota bawah tanah, namun ada satu kota yang sudah hidup di bawah bumi.
Lebih dari separuh penduduk Coober Pedy di pedalaman Australia Selatan memiliki rumah bawah tanah, menjadi tempat bersembunyi dari musim dingin dan naungan akibat melonjaknya suhu panas yang bisa mencapai hingga 45 derajat Celcius bagi penduduknya.
Seperti kota tersembunyi, ada hotel, restoran, bar dan gereja-gereja bawah tanah untuk melayani sekitar 4.000 penduduknya.
NEWS.COM.AU|YON DEMA