TEMPO.CO, Kathmandu - Tim evakuasi warga negara Indonesia di Nepal memulai kembali operasi pencarian tiga pendaki yang masih hilang, Minggu, 3 Mei 2015. Koordinat ketiga pendaki anggota Taruna Hiking Club atau THC Bandung tersebut telah diketahui sejak beberapa waktu lalu. Namun operasi penyelamatan terkendala ketersediaan alat transportasi helikopter yang sulit didapat.
Ketiga pendaki, yaitu Jeroen Hehuwat, 39 tahun; Kadek Andana, 26 tahun; dan Alma Parahita, 31 tahun diduga berada di daerah Langtang. Wilayah itu terletak sekitar 130 kilometer dari Lembah Kathmandu, dekat dengan perbatasan Tibet.
Pencarian yang dipimpin oleh Kolonel Indan Gilang tersebut semula akan dilakukan Sabtu kemarin, tapi terkendala oleh ketersediaan helikopter. Menurut rilis Kemlu RI, berkat upaya pendekatan tingkat tinggi yang dilakukan Duta Besar RI untuk Bangladesh merangkap Nepal, Iwan Wiranataatmadja, tim berhasil mendapatkan helikopter yang dibutuhkan untuk pencarian tersebut.
"Tim berangkat pukul 06.50 waktu setempat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, lewat pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu. Perbedaan waktu antara Nepal dan Indonesia sekitar satu jam 15 menit.
Helikopter jenis AS350 Be milik Shree Airlines tersebut hari ini akan melakukan pencarian selama dua-empat jam. Pencarian akan difokuskan di wilayah Langtang, yang berdasarkan analisis terhadap sejumlah informasi dan data, kemungkinan merupakan lokasi terakhir ketiga WNI.
Sebelum pencarian, tim telah berkomunikasi dengan keluarga ketiga WNI di Bandung untuk menyampaikan rencana pencarian tersebut. Hingga saat ini proses pencarian masih berlangsung.
Ikut serta dalam penerbangan tersebut ketua tim pencarian udara, anggota tim evakuasi Kemlu, anggota Paskhas TNI AU, dan wakil dari THC.
Hingga Sabtu, 2 Mei 2015, masih enam dari 97 WNI yang belum dapat dihubungi, termasuk ketiga pendaki. Dari penelusuran tim evakuasi, belum ditemukan WNI yang menjadi korban luka-luka maupun meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Nepal pada Sabtu pekan lalu.
Pemerintah Nepal menyatakan lebih dari 6.600 korban jiwa dan lebih dari 14 ribu orang luka-luka. Ribuan orang dikabarkan masih hilang, termasuk seribu lainnya dari Eropa.
NATALIA SANTI