Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Nepal, Tiga Pendaki WNI Ditelusuri di Langtang  

image-gnews
Dari kiri: Jeroen Hehuwat, Kadek Ardana, dan Alma Parahita, tiga pendaki yang hilang kontak saat gempa Nepal di pusat krisis Taruna Hiking Club, Bandung, 29 April 2015. TEMPO/Prima Mulia
Dari kiri: Jeroen Hehuwat, Kadek Ardana, dan Alma Parahita, tiga pendaki yang hilang kontak saat gempa Nepal di pusat krisis Taruna Hiking Club, Bandung, 29 April 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Kathmandu - Tim evakuasi warga negara Indonesia di Nepal memulai kembali operasi pencarian tiga pendaki yang masih hilang, Minggu, 3 Mei 2015. Koordinat ketiga pendaki anggota Taruna Hiking Club atau THC Bandung tersebut telah diketahui sejak beberapa waktu lalu. Namun operasi penyelamatan terkendala ketersediaan alat transportasi helikopter yang sulit didapat.

Ketiga pendaki, yaitu Jeroen Hehuwat, 39 tahun; Kadek Andana, 26 tahun; dan Alma Parahita, 31 tahun diduga berada di daerah Langtang. Wilayah itu terletak sekitar 130 kilometer dari Lembah Kathmandu, dekat dengan perbatasan Tibet.

Pencarian yang dipimpin oleh Kolonel Indan Gilang tersebut semula akan dilakukan Sabtu kemarin, tapi terkendala oleh ketersediaan helikopter. Menurut rilis Kemlu RI, berkat upaya pendekatan tingkat tinggi yang dilakukan Duta Besar RI untuk Bangladesh merangkap Nepal, Iwan Wiranataatmadja, tim berhasil mendapatkan helikopter yang dibutuhkan untuk pencarian tersebut.

"Tim berangkat pukul 06.50 waktu setempat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, lewat pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu. Perbedaan waktu antara Nepal dan Indonesia sekitar satu jam 15 menit.

Helikopter jenis AS350 Be milik Shree Airlines tersebut hari ini akan melakukan pencarian selama dua-empat jam. Pencarian akan difokuskan di wilayah Langtang, yang berdasarkan analisis terhadap sejumlah informasi dan data, kemungkinan merupakan lokasi terakhir ketiga WNI.

Sebelum pencarian, tim telah berkomunikasi dengan keluarga ketiga WNI di Bandung untuk menyampaikan rencana pencarian tersebut. Hingga saat ini proses pencarian masih berlangsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikut serta dalam penerbangan tersebut ketua tim pencarian udara, anggota tim evakuasi Kemlu, anggota Paskhas TNI AU, dan wakil dari THC.

Hingga Sabtu, 2 Mei 2015, masih enam dari 97 WNI yang belum dapat dihubungi, termasuk ketiga pendaki. Dari penelusuran tim evakuasi, belum ditemukan WNI yang menjadi korban luka-luka maupun meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Nepal pada Sabtu pekan lalu.

Pemerintah Nepal menyatakan lebih dari 6.600 korban jiwa dan lebih dari 14 ribu orang luka-luka. Ribuan orang dikabarkan masih hilang, termasuk seribu lainnya dari Eropa.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Min Bahadur Sherchan, melakukan Yoga saat pagi hari dirumahnya di Kathmandu, Nepal, 12 April 2017. Min Bahadur Sherchan, akan menjadi  pendaki Everest tertua di dunia yang pernah diraihnya pada 2008. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi


Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Min Bahadur Sherchan. REUTERS
Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.


Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

123rf.com
Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.


Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Calon Perdana Menteri dan Ketua Partai Komunis Bersatu Nepal (Maois) Pushpa Kamal Dahal, yang juga dikenal sebagai Prachanda, tersenyum disela pemilihan perdana menteri di Kathmandu, Nepal, 3 Agustus 2016. REUTERS/Navesh Chitrakar
Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.


Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Presiden terpilih Nepal, Bidhya Bhandari (tengah) melambaikan tangan usai terpilih di parlemen di Kathmandu, Nepal, 29 Oktober 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.


Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Anak korban bencana gempa bumi di Nepal, Shrestha mengenakan kaos pemberian Cristiano Ronaldo. Omar Havana via www.telegraph.co.uk
Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.


Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong
Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.


Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Ilustrasi ginjal
Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.


Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Birendra Karmacharya bersama dengan anak-anaknya melintasi didepan reruntuhan bagunan yang hancur akibat gempa bumi April lalu saat mengantarkannya kesekolah pada hari pertama di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.


Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sejumlah siswa melakukan intruksi gurunya untuk melakukan meditasi guna menghilangkan stress akibat gempa pada bulan lalu di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. Menteri Pendidikan resmi membuka kembali sekolah di 14 daerah yang terkena gempa. REUTERS/Navesh Chitrakar
Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.