Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantuan Bencana Tak Merata, Nepal Dilanda Kerusuhan  

image-gnews
Regu penyelamat asal Korsel, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan warga Nepal yang terkena bencana gempa 7,8 skala richter. Incheon, Korea Selatan, 27 April 2015. Chung Sung-Juni / Getty Images
Regu penyelamat asal Korsel, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan warga Nepal yang terkena bencana gempa 7,8 skala richter. Incheon, Korea Selatan, 27 April 2015. Chung Sung-Juni / Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belum selesai derita akibat gempa, warga Nepal harus menemui derita lain, yaitu bantuan yang dikucurkan dunia tidak sampai ke tangan mereka. Akibat kondisi ini, kurang lebih 200 warga Nepal berdemonstrasi menuntut keadilan pemerintah atas bantuan bencana.

"Truk yang berisi beras hanya melewati daerah kami dan tidak berhenti. Pemerintah pusat mengambil semuanya," ujar Udhav Giri, 30 tahun, salah satu warga Nepal, sebagaimana dikutip kantor berita Australia, ABC, pada Kamis, 30 April 2015.

Di daerah timur Kathmandu, Dolakha, warga menyambangi kantor pemerintahan setempat dan melempari kaca jendela kantor dengan batu. Mereka mengecam tindakan pemerintah yang lamban memberikan tempat tinggal sementara bagi para korban ataupun bantuan material bangunan.

Salah satu daerah yang menderita adalah Desa Sangachowk, yang berjarak tiga jam dari ibu kota Kathmandu. Daerah ini dilanda krisis air bersih serta tidak kunjung mendapat bantuan makanan.

Akibatnya warga memblokade jalan menuju Kathmandu. Lalu mereka terpaksa menghentikan dua truk yang membawa beras, mi instan, dan penganan kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam kelaparan dan kedinginan, pemerintah justru meminta kami menunggu dan menunggu. Saya mendengar kalau bantuan dari dunia sudah berdatangan, tapi di mana mereka?" ujar demonstran lainnnya, Ranjana.

Pemerintah berdalih pengiriman bantuan sulit dilaksanakan lantaran jalur darat yang rusak berat akibat patahan gempa dan longsoran dari bukit. Selain itu, untuk pengiriman jalur udara melalui helikopter masih terhalang cuaca buruk.

"Kami berusaha semampu mungkin untuk mengirim bantuan meski kondisi saat ini juga sulit," ujar Shambhu Khatri, petugas khusus bantuan gempa Nepal.

ROBBY IRFANY | ABC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua BPK: Penggunaan Dana Bencana Alam Bisa Luwes, Syaratnya...  

25 Juli 2017

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta
Ketua BPK: Penggunaan Dana Bencana Alam Bisa Luwes, Syaratnya...  

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil mengatakan, penggunaan dana dari mana pun untuk bencana bisa fleksibel atau luwes.


Kontroversi Donasi, Kemensos: Polisi Bisa Memproses Cak Budi

5 Mei 2017

Cak Budi. Kitabisa.com
Kontroversi Donasi, Kemensos: Polisi Bisa Memproses Cak Budi

Kementerian Sosial menyerahkan sepenuhnya kasus terkait pengumpulan donasi oleh Cak Budi kepada kepolisian untuk melakukan langkah lebih lanjut.


Dana Penanggulangan Bencana 2017 di Kalteng Merosot, Hanya Rp 5 M  

13 Maret 2017

Api masih menyala ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar areal perkebunan kepala sawit, jalan Jenderal Sudirman Kilometer 12, Sampit, Kab. Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, Kamis (27/9). ANTARA/Untung Setiawan
Dana Penanggulangan Bencana 2017 di Kalteng Merosot, Hanya Rp 5 M  

Untuk antisipasi bencana, seperti banjir, kebakaran hutan, dan tanah longsor, di 14 kabupaten di Kalteng 2017, dana yang tersedia hanya Rp 5 miliar.


Puan: Jumlah Bencana Menurun, Korban Meninggal Meningkat  

2 September 2016

Menko PMK Puan Maharani menyambut kunjungan kerja Ratu Kerajaan Belanda Maxima (kanan) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, 1 September 2016. Dalam kunjungan kerja ini Ratu Maxima selaku Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB tentang pembiayaan inklusif untuk pembangunan (UNSGSA) tersebut untuk membahas perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia. TEMPO/Imam ukamto
Puan: Jumlah Bencana Menurun, Korban Meninggal Meningkat  

Rapat berlangsung di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta dihadiri sejumlah menteri dan pejabat.


Siaga Bencana, Jawa Barat Tambah 1.500 Ton Beras Tahun Depan  

22 Agustus 2016

Ilustrasi Gudang Bulog/Badan Urusan Logistik. TEMPO/Tony Hartawan
Siaga Bencana, Jawa Barat Tambah 1.500 Ton Beras Tahun Depan  

Suplai beras untuk bencana dari pemerintah pusat tak cukup.


Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Anak korban bencana gempa bumi di Nepal, Shrestha mengenakan kaos pemberian Cristiano Ronaldo. Omar Havana via www.telegraph.co.uk
Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.


Temuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?

7 Agustus 2015

Seorang wanita terluka di bagian kepala terkena reruntuhan bangunan saat gempa susulan kembali mengguncang Nepal, 12 Mei 2015. Pusat gempa berada di 76 kilometer sebelah timur Kathmandu. REUTERS/Navesh Chitrakar
Temuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?

Sebanyak 17 jasad baru kembali ditemukan empat bulan setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Nepal.


Siswa Nepal Mulai Sekolah: Menyakitkan Lihat Puing Kelasku  

1 Juni 2015

Birendra Karmacharya bersama dengan anak-anaknya melintasi didepan reruntuhan bagunan yang hancur akibat gempa bumi April lalu saat mengantarkannya kesekolah pada hari pertama di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Siswa Nepal Mulai Sekolah: Menyakitkan Lihat Puing Kelasku  

Lebih dari 32 ribu ruang kelas rusak akibat gempa berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015.


Heli PM Nepal Dipinjam untuk Angkut Korban Gempa

15 Mei 2015

Korban gempa menahan sakit ketika dipindahkan dari rumah sakit ke tempat terbuka saat gempa susulan kembali mengguncang Nepal, 12 Mei 2015. Gempa juga dirasakan di bagian utara India, Tibet, hingga Bangladesh. REUTERS/Navesh Chitrakar
Heli PM Nepal Dipinjam untuk Angkut Korban Gempa

Perdana Menteri Koirala menunggu di tenda kecil sampai helikopternya kembali dari mengantar wanita korban gempa yang sekarat.



Helikopter AS Hilang Saat Angkut Bantuan Korban Gempa Nepal

13 Mei 2015

Helikopter Marinir Amerika memberi bantuan kepada korban gempa di Nepal, 11 Mei 2015. REUTERS/Hernan Vidana/U.S. Marine Corps
Helikopter AS Hilang Saat Angkut Bantuan Korban Gempa Nepal

Helikopter tengah terbang dari bandara Kathmandu sebagai bagian dari operasi 'Sahayogi Haat' AS, yang berarti 'uluran tangan'.