Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minum Urine Sendiri, Korban Gempa Nepal Bertahan 82 Jam  

image-gnews
Petugas membawa Rishi Khanal, korban selamat yang tertimbun bangunan gedung hotel yang akan dibawa kerumah sakit di Nepal, 28 April 2015. Rishi berhasil selamat setelah hanya meminum urinenya selama 82 jam saat terperangkap reruntuhan bagunan hotel. AP/Niranjan Shrestha
Petugas membawa Rishi Khanal, korban selamat yang tertimbun bangunan gedung hotel yang akan dibawa kerumah sakit di Nepal, 28 April 2015. Rishi berhasil selamat setelah hanya meminum urinenya selama 82 jam saat terperangkap reruntuhan bagunan hotel. AP/Niranjan Shrestha
Iklan

TEMPO.COKathmandu - Seorang pria diselamatkan tim SAR setelah lebih dari 80 jam terjebak di antara reruntuhan bangunan akibat gempa 7,8 skala Richter di Nepal. Rishi Khanal, 27 tahun, bertahan hidup karena meminum air kencingnya.

Khanal baru saja selesai makan siang di sebuah hotel di Kathmandu. Khanal lalu naik ke lantai dua ketika semuanya tiba-tiba mulai bergerak dan berantakan. Dia tertimpa batu dan terjebak dengan kakinya yang hancur di bawah reruntuhan.

"Saya punya beberapa harapan, tapi kemarin saya sudah menyerah. Kuku saya semua menjadi putih dan bibir saya pecah-pecah. Saya yakin tidak ada yang datang untuk saya. Saya yakin saya akan mati," kata Khanal, seperti dilansir Today Online pada Rabu, 29 April 2015.

Khanal dikelilingi orang-orang mati dan bau yang mengerikan. Tapi Khanal terus memukul-mukul reruntuhan di sekelilingnya. Akhirnya, aksi tersebut dideteksi tim penyelamat dari Prancis. Khanal pun diselamatkan. Saat ditarik keluar, Khanal telah terjebak  82 jam.

"Tidak ada suara yang menandakan ada orang yang keluar atau masuk. Aku terus memukul-mukul reruntuhan. Akhirnya, seseorang merespons dan datang untuk membantu. Tidak ada makanan atau minuman di sana. Jadi aku minum urine sendiri," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak jelas apakah dia adalah seorang karyawan hotel atau tamu. "Rasanya baik. Saya bersyukur," katanya. Dia langsung dibawa ke rumah sakit untuk dioperasi.

Lebih dari 5.000 orang diketahui telah tewas dan lebih dari 10 ribu cedera di Nepal akibat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter. Gempa itu juga mengakibatkan kematian di India, Tibet, dan Bangladesh.

TODAY ONLINE|YON DEMA | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Min Bahadur Sherchan, melakukan Yoga saat pagi hari dirumahnya di Kathmandu, Nepal, 12 April 2017. Min Bahadur Sherchan, akan menjadi  pendaki Everest tertua di dunia yang pernah diraihnya pada 2008. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi


Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Min Bahadur Sherchan. REUTERS
Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.


Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

123rf.com
Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.


Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Calon Perdana Menteri dan Ketua Partai Komunis Bersatu Nepal (Maois) Pushpa Kamal Dahal, yang juga dikenal sebagai Prachanda, tersenyum disela pemilihan perdana menteri di Kathmandu, Nepal, 3 Agustus 2016. REUTERS/Navesh Chitrakar
Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.


Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Presiden terpilih Nepal, Bidhya Bhandari (tengah) melambaikan tangan usai terpilih di parlemen di Kathmandu, Nepal, 29 Oktober 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.


Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Anak korban bencana gempa bumi di Nepal, Shrestha mengenakan kaos pemberian Cristiano Ronaldo. Omar Havana via www.telegraph.co.uk
Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.


Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong
Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.


Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Ilustrasi ginjal
Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.


Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Birendra Karmacharya bersama dengan anak-anaknya melintasi didepan reruntuhan bagunan yang hancur akibat gempa bumi April lalu saat mengantarkannya kesekolah pada hari pertama di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.


Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sejumlah siswa melakukan intruksi gurunya untuk melakukan meditasi guna menghilangkan stress akibat gempa pada bulan lalu di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. Menteri Pendidikan resmi membuka kembali sekolah di 14 daerah yang terkena gempa. REUTERS/Navesh Chitrakar
Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.