Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

600 Warga Mozambik Pindah dari Afrika Selatan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Warga asing berada dalam bus saat mengungsi akibat terkena dampak kekerasan anti-imigran di Durban, Afrika Selatan, 18 April 2015.  Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, menghadapi gelombang kekerasan anti-imigran yang berjanji perdamaian bagi mereka. REUTERS/Rogan Ward
Warga asing berada dalam bus saat mengungsi akibat terkena dampak kekerasan anti-imigran di Durban, Afrika Selatan, 18 April 2015. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, menghadapi gelombang kekerasan anti-imigran yang berjanji perdamaian bagi mereka. REUTERS/Rogan Ward
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Mozambik pada Rabu, 22 April 2015 menyatakan lebih dari 600 warga Mozambik yang telah terpengaruh oleh gelombang kerusuhan xenofobia di Afrika Selatan sedang dalam perjalanan ke Maputo.

Lembaga Penanganan Bencana Nasional menyatakan kelompok itu diperkirakan tiba di negeri tersebut antara Rabu dan Kamis pagi waktu setempat.

Korban aksi kebencian terhadap orang asing yang diangkut oleh Pemerintah Mozambik akan ditampung di pusat persinggahan Boane, sekitar 30 kilometer di sebelah selatan ibu kota Mozambik, tempat mereka kemudian akan diangkut ke wilayah asal mereka masing-masing.

Tujuh orang, termasuk tiga warga Mozambik sejauh ini telah tewas akibat kerusuhan xenofobia di Afrika Selatan sejak aksi itu meletus lebih dari satu pekan sebelumnya. 

Komisi Tinggi Mozambik di Afrika Selatan menyatakan situasi telah mulai kembali normal, sementara pihak berwenang menindak jaringan xenofobia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok pertama sebanyak 107 orang yang sudah tiba di pusat persinggahan Boane telah dipulangkan ke daerah asal mereka, kata Xinhua.

Gelombang baru kerusuhan itu meletus cuma beberapa hari setelah Raja Zulu Goodwill Zwelithini, otoritas tradisional tertinggi Kwazulu Nata, mendesak orang asing "agar mengemas barang mereka dan pergi" dri negeri itu.

Pada 2008, 72 orang asing menemui ajal, akibat serangan xenofobia di daerah pinggiran Afrika Selatan.

ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

22 Januari 2018

Ilustrasi bayi tidur bersama ibunya. dailymail.co.uk
Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

Seorang wanita hamil di Afrika Selatan yang meninggal dunia saat kandungannya berusia 9 bulan dilaporkan melahirkan bayinya 10 hari kemudian.


Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

23 Juni 2017

Anak domba mati setelah lahir yang menyerupai manusia. dailymail.co.uk
Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

Seekor domba lahir dengan tubuh bagian atas mirip manusia sehingga membuat gempar ribuan warga desa Lady Frere di Afrika Selatan.


Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

31 Maret 2017

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. AP/Themba Hadebe
Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

Di pasar valuta asing, nilai mata uang Rand Afrika Selatan dikabarkan turun hingga lima persen.


Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

28 Maret 2017

Nelson Mandela (tengah) dikelilingi putrinya, Zindzi (kiri) dan mantan tapol, Ahmed Kathrada. REUTERS/Debbie Yazbek/Nelson Mandela Foundation
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.


Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

3 Maret 2017

Atap sebuah bangunan jebol akibat terjangan badai Katie di London, Inggris, 28 Maret 2016. Terjangan badai Katie mengakibatkan listrik di 2.000 rumah padam. twitter.com
Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

Sebanyak 2 pasien, 2 pekerja konstruksi, dan 1 staf rumah sakit berhasil diselamatkan serta hanya luka ringan.


Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

28 Februari 2017

Warga negara asing saat bentrok dengan pengunjuk rasa anti-imigran di barat Pretoria. .aljazeera.com
Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

Sentimen anti-imigran kembali merebak di Afrika Selatan. Rumah imigran dibakar, terjadi penjarahan hingga ancaman.


Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

8 November 2016

Seorang pria kulit hitam dipaksa masuk ke dalam peti untuk diumpankan untuk ular. youtube.com
Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

Seorang tanpa rasa iba terus menekan tubuh dan kepala remaja dengan menggunakan penutup peti mati.


Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

12 Oktober 2016

Ilustrasi wanita terkejut. Shutterstock.com
Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

Seorang wanita yang baru menikah terkejut ketika untuk pertama kali melihat organ intim milik suaminya.


Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

20 Agustus 2016

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Vigilantcitizen.com
Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

Bocah laki-laki berusia 6 tahun tewas setelah berusaha mencoba menghentikan seorang pria yang akan memperkosa ibunya.


Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

16 Mei 2016

Nelson Mandela memperingati pergantian milenium di bekas selnya di Pulau Robben, 31 Desember 1999. REUTERS/Mike Hutchings
Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

Nelson Mandela adalah Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Mantan agen CIA mengaku CIA di balik pemenjaraan Mandela selama 27 tahun.