Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusuh Anti-Imigran Pecah di Afsel, 6 Orang Tewas

image-gnews
Ilustrasi kerusuhan sepakbola. ANTARA/Maril Gafur
Ilustrasi kerusuhan sepakbola. ANTARA/Maril Gafur
Iklan

TEMPO.CO , Cape Town:Suasana kacau terjadi antara penduduk dan pendatang di sejumlah kota di wilayah miskin Durban, Afrika Selatan. Serentetan serangan menargetkan toko-toko dan rumah-rumah milik warga Somalia, Ethiopia, Malawi dan imigran lainnya, meskipun patroli polisi yang ketat dilakukan di selatan kota Durban dan kota-kota sekitarnya.

Lebih dari 1.000 orang asing di Durban telah meninggalkan rumah mereka dan sekarang hidup di kamp-kamp darurat di bawah penjagaan polisi.

King Goodwill Zwelithini, pemimpin tradisional kelompok etnis terbesar di KwaZulu-Natal, telah disalahkan atas serangan tersebut. Pasalnya, King  meminta   imigran untuk pulang ke negaranya dalam pidatonya dua pekan lalu.

Rusuh antimigran itu menewaskan enam orang dan 74 orang telah ditangkap. Kematian terbaru adalah seorang anak 14 tahun di  KwaMashu, sebuah kota di utara Durban.

Namun pada hari Rabu, melalui wakilnya King mengutuk serangan ke para imigran dan membantah bertanggung jawab karena ucapannya telah mendorong sentimen anti-imigran.

"King mengutuk ini, ini adalah kriminal. King sedih dengan apa yang terjadi. Dia tidak pernah berpikir sesuatu seperti ini bisa terjadi, " Pangeran Thulani Zulu, berbicara di Durban atas nama raja kepada media yang dilansir News.com.au pada 16 April 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan mengutuk gelombang serangan terhadap pemilik toko imigran yang telah menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan ketegangan sosial yang tajam di negara ini.

"Selama beberapa minggu terakhir bangsa kita telah dilanda gelombang serangan memalukan oleh beberapa di antara kita terhadap penduduk imigran negara kita. Ini tindak kriminal terhadap orang-orang yang tidak berdaya yang telah mencari perlindungan, hiburan dan kemakmuran ekonomi di negara kita." ANC, yang telah memerintah Afrika Selatan sejak berakhirnya apartheid tahun 1994,  dalam sebuah pernyataan.

Kekerasan terhadap imigran di Afrika Selatan, sering terjadi lantaran penduduk setempat yang pengangguran menuduh orang asing telah mengambil pekerjaan mereka. Pada tahun 2008, 62 orang tewas dalam kekerasan yang sama di kota-kota Johannesburg.


NEWS.COM.AU|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

22 Januari 2018

Ilustrasi bayi tidur bersama ibunya. dailymail.co.uk
Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

Seorang wanita hamil di Afrika Selatan yang meninggal dunia saat kandungannya berusia 9 bulan dilaporkan melahirkan bayinya 10 hari kemudian.


Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

23 Juni 2017

Anak domba mati setelah lahir yang menyerupai manusia. dailymail.co.uk
Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

Seekor domba lahir dengan tubuh bagian atas mirip manusia sehingga membuat gempar ribuan warga desa Lady Frere di Afrika Selatan.


Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

31 Maret 2017

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. AP/Themba Hadebe
Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

Di pasar valuta asing, nilai mata uang Rand Afrika Selatan dikabarkan turun hingga lima persen.


Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

28 Maret 2017

Nelson Mandela (tengah) dikelilingi putrinya, Zindzi (kiri) dan mantan tapol, Ahmed Kathrada. REUTERS/Debbie Yazbek/Nelson Mandela Foundation
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.


Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

3 Maret 2017

Atap sebuah bangunan jebol akibat terjangan badai Katie di London, Inggris, 28 Maret 2016. Terjangan badai Katie mengakibatkan listrik di 2.000 rumah padam. twitter.com
Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

Sebanyak 2 pasien, 2 pekerja konstruksi, dan 1 staf rumah sakit berhasil diselamatkan serta hanya luka ringan.


Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

28 Februari 2017

Warga negara asing saat bentrok dengan pengunjuk rasa anti-imigran di barat Pretoria. .aljazeera.com
Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

Sentimen anti-imigran kembali merebak di Afrika Selatan. Rumah imigran dibakar, terjadi penjarahan hingga ancaman.


Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

8 November 2016

Seorang pria kulit hitam dipaksa masuk ke dalam peti untuk diumpankan untuk ular. youtube.com
Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

Seorang tanpa rasa iba terus menekan tubuh dan kepala remaja dengan menggunakan penutup peti mati.


Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

12 Oktober 2016

Ilustrasi wanita terkejut. Shutterstock.com
Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

Seorang wanita yang baru menikah terkejut ketika untuk pertama kali melihat organ intim milik suaminya.


Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

20 Agustus 2016

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Vigilantcitizen.com
Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

Bocah laki-laki berusia 6 tahun tewas setelah berusaha mencoba menghentikan seorang pria yang akan memperkosa ibunya.


Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

16 Mei 2016

Nelson Mandela memperingati pergantian milenium di bekas selnya di Pulau Robben, 31 Desember 1999. REUTERS/Mike Hutchings
Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

Nelson Mandela adalah Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Mantan agen CIA mengaku CIA di balik pemenjaraan Mandela selama 27 tahun.