TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh mengatakan Perdana Menteri Narendra Modi tidak dapat menghadiri Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta dan Bandung pada 22-24 April 2015 karena parlemen India akan mengadakan sidang anggaran negara.
"Perdana Menteri Modi tidak bisa hadir karena ada sidang parlemen yang akan dimulai sejak 20 April," kata Duta Besar Singh di Jakarta, Selasa, 14 April 2015.
Dubes Singh menambahkan, sidang parlemen tersebut akan menjadi pembahasan final anggaran India, sehingga membutuhkan kehadiran Perdana Menteri Modi.
Meskipun PM Modi tidak dapat hadir, Singh mengatakan, India akan mengirimkan pejabat tingkat tinggi untuk menghadiri KAA, yakni Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj. Swaraj akan menyampaikan pesan khusus Modi kepada Presiden Joko Widodo. "Kami ingin menunjukkan bahwa kami mendukung penuh penyelenggaraan KAA," kata Singh.
Sebelumnya, utusan khusus Presiden Jokowi yang juga Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, telah mengunjungi India untuk menyerahkan undangan KAA kepada Perdana Menteri Modi secara resmi. Fachir juga menyampaikan permintaan Presiden Joko Widodo agar Modi bersedia memberikan pidato kunci dalam Pertemuan Bisnis Asia-Afrika (AABS) di Jakarta pada 21 April mendatang.
Ihwal permintaan tersebut, Dubes Singh mengatakan PM Modi akan mengirimkan menteri khusus selain Menlu Swaraj untuk mewakili Modi menyampaikan pidato kunci dalam AABS.
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan KAA ke-60, Indonesia memandang penting kehadiran PM Modi karena, selain India merupakan salah satu negara pelopor KAA 1955, negara Hindustan itu telah bertransformasi menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia.
Kehadiran PM Modi dinilai akan memberi semangat bagi penguatan kerja sama Selatan-Selatan dan Kemitraan Strategis Asia-Afrika Baru (NAASP) yang diusung Indonesia dalam penyelenggaraan KAA ke-60.
Mantan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, merupakan pelopor KAA di Bandung pada 1955, bersama PM Indonesia Ali Sastroamidjojo, PM Pakistan Muhammad Ali, PM Burma (sekarang Myanmar) U Nu, dan PM Sri Lanka Sir John Kotelawala.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan KAA ke-60, hingga saat ini Kementerian Luar Negeri mencatat 57 negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam serangkaian acara yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 19-23 April mendatang itu.
Sementara itu, tak kurang dari 20 kepala negara/pemerintahan telah menyatakan keikutsertaan mereka dalam Konferensi Tingkat Tinggi KAA di Jakarta, 22-23 April, dan napak tilas KAA di Bandung, 24 April.
Adapun kepala negara/pemerintahan yang telah secara resmi mengkonfirmasi kehadiran dalam peringatan KAA ke-60 antara lain Afrika Selatan, Bangladesh, Iran, Myanmar, Mozambik, Nepal, Palestina, Cina, dan Vietnam.
ANTARA