Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Terakhir Pengebom London: McDonald

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, London: Kepolisian Inggris merekonstruksi saat-saat terakhir sebelum para pengebom melancarkan aksinya pada 7 Juli lalu di London. Hassib Hussain, seorang tersangka, diduga membeli makanan di restoran McDonald dan menghubungi tiga rekannya melalui telepon, sebelum kemudian meledakkan dirinya di atas bus.Para penyelidik mencoba merunut pergerakan pria 18 tahun itu dari saat ia berpisah dengan rekan-rekannya di Stasiun King's Cross, London utara. Harian The Times menulis, tersangka pengebom termuda itu gagal meledakkan kereta bawah tanah seperti rekan-rekannya dan beralih ke bus. Juru bicara Scotland menolak memberi komentar terhadap laporan ini. Yang jelas, Hussain memicu detonator bomnya di Tavistock Square, pusat London, pada pukul 9:47 waktu setempat atau 17.47 Wib. Ledakan ini berjarak 57 menit dari tiga bom yang menyerang jalur kereta bawah tanah di selatan, timur, dan barat King's Cross.Hussain semula diduga bertugas meledakkan arah utara kereta bawah tanah, untuk mengesankan London dikepung serangan. Namun, serangan itu gagal karena kereta jalur utara langsung dihentikan.Juru bicara transportasi London menyatakan, semua enam jalur kereta yang melewati King's Cross berjalan normal pada pukul 8.50, saat bom meledak. "Teori yang menyatakan Hussain meledakkan bus karena ia tak bisa menyerang jalur utara tidak benar, karena ia sebenarnya bisa melakukannya," kata dia.Kamera keamanan merekam empat tersangka, ketika mereka tiba di King's Cross. Harian Independent dan Times melaporkan bahwa Hussain terlihat memasuki McDonald's di King's Cross. "Tak tampak ia bertemu seseorang di sana, dan sejauh ini belum jelas bagaimana ia mencapai targetnya," tulis Independent.Times menulis bahwa Hussain bergegas keluar dari stasiun menuju restoran cepat saji itu, dan kemudian mencoba menghubungi tiga rekannya melalui seluler beberapa saat sebelum pukul 09.00. Pada saat itu, tiga rekannya telah tewas.Dilaporkan, Hussain pertama kali mencoba menghubungi Mohammad Sidique Khan, 30 tahun, yang diduga sebagai pemimpin tim. "Aku tidak bisa naik kereta, apa yang harus aku lakukan?" kata Hussain dikutip Times. Ia mengatakan hal yang sama kepada kepada Shehzhad Tanweer, 22 tahun, dan Jermaine Linsday, 19 tahun, dua tersangka lainnya.Times mengutip sumber kepolisian yang telah mendengarkan rekaman telepon Hussain menyatakan: "Suaranya semakin panik setiap kali ia berusaha menelepon."Aksi Hussain meledakkan bus menimbulkan kebingungan bagi para penyelidik, yakni dari mana ia mendapatkan saran: Al-Qaidah atau jaringan pendukung aksi teror yang menewaskan 52 orang itu. Sumber Times menyatakan: "Ia pasti tahu bahwa ia tak bisa bertemu rekan-rekannya yang telah tewas, jadi ia memutuskan target baru. Kami perlu tahu, siapa yang menyuruhnya melakukan hal itu."Scotland Yard terus menyelidiki rekaman kamera keamanan, telepon, dan para saksi mata. Polisi menyatakan, tidak terlihat hubungan antara bom 7/7 dan serangan serupa yang gagal, dua pekan kemudian. AFP/Budi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.


Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Sejumlah anggota polisi Polda Sulsel bersenjata lengkap melakukan penjagaan di Pintu keberangkatan Bandaran Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 15 Januari 2016. Polda Sulsel memperketat penjagaan di Objek vital pasca ledakan BOM Sarinah di Jakarta. TEMPO/Iqbal Lubis
Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.


Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Pesawat Batik Air milik PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) saat baru mendarat, di Terminal 3 Bandara Soekarno-hatta, Cengkareng, Banten, (25/4). TEMPO/Imam Sukamto
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.


Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.


Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.


Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Tim gegana memeriksan pesawat Airbus A320 Batik Air yang mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 17 April 2015. Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin. TEMPO/Fahmi Ali
Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.


Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

17 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4).  Isi pesan singkat yang diterima menyatakan bahwa dalam pesawat Batik Air itu ada bom. TEMPO/Fahmi Ali
Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.


Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

17 April 2015

Pesawat baru milik maskapai Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. Pembelian 3 pesawat Airbus A320, Batik air tersebut merupakan tahap pertama Lion Group dalam membeli 234 pesawat Airbus. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.


Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.


Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

Secara psikologis memang harus ganti pesawat.