TEMPO.CO, Jakarta - Seusai pertemuan persiapan peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60, yaitu Konferensi Panca Perdana Menteri II di Istana Bogor, Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo marah besar terhadap pemberitaan majalah Time. Kejadian berlangsung seusai konferensi yang dimulai 27 Desember 1954 itu.
Sumpah serapah keluar dari mulut Ali. "Kurang ajar!" kata Ali Sastroamidjojo waktu itu. Ditulis oleh Time, penyelenggaraan konferensi berlangsung buruk. Air tidak mengalir, listrik sering mati, belum lagi kamar hotel tidak mempunyai gantungan.
Majalah Time menyebutkan apakah Indonesia akan bisa mengorganisasi KAA dengan baik nantinya. Kemudian seorang delegasi India mengatakan dengan ungkapan kasar, "These beggars will never learn it." Kata-kata itu yang membuat Ali Sastroamidjojo marah.
Pemuatan berita tersebut berarti tidak sampai lima bulan menjelang KAA berlangsung, alias sudah mepet. Sekretariat Bersama Konferensi Asia-Afrika yang diketuai Roeslan Abdulgani dalam buku Bandung Connection mengakui tulisan majalah Time bisa memecut kerja panitia dan menunjukkan Indonesia bukan bangsa pengemis.
Hasilnya, semua gedung yang akan digunakan diperiksa dan dipercantik, seperti Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun, dan Hotel Homann. Termasuk bungalow di sepanjang Jalan Lembang dan Ciumbuleuit juga ikut diawasi. Prasarana transportasi, seperti lapangan terbang, stasiun kereta, dan jalan-jalan utama dari Jakarta ke Bandung, juga diperbaiki sekelas konferensi internasional.
EVAN | PDAT