TEMPO.CO, Damaskus - Militan Islam di utara Suriah membebaskan 20 orang yang terdiri dari perempuan dan anak-anak, Minggu, 5 April 2015. Pembebasan itu terkait dengan kesepakatan barter dengan seorang komandan pemberontak yang ditangkap oleh pasukan bersenjata pro-rezim.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, 10 anak dan 15 perempuan dari Kota Syiah di Provinsi Aleppo telah ditahan oleh faksi Islam, Jaish al-Mujahideen.
Dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Unit Proteksi Rakyat Kurdi (YPG), kaum perempuan dan anak-anak itu dibebaskan untuk ditukarkan dengan Yousef Zawaa, seorang komandan tempur Jaish al-Mujahideen, yang ditangkap oleh angkatan bersenjata loyalis rezim Suriah.
Baca: Model Australia yang Bergabung dengan ISIS Tewas Tertembak
Organisasi pemerhati hak asasi manusia berbasis di London itu menjelaskan, perempuan dan anak-anak itu berasal dari Zahraa dan Nubo, dua daerah yang dihuni kaum Syiah yang dikuasai pemberontak selama 18 bulan.
"Mereka diculik lebih dari setahun ketika melintasi pos penjagaan dari Nubol dan Zahraa menuju Damaskus dan Aleppo, kata Kepala Observatory Rami Abdel Rahman.
Abdel Rahman mengatakan kepada AFP, Zawaa ditangkap ketika dia tersesat di kantong-kantong pertahanan pasukan pro-pemerintah akibat sebuah kesalahan. Rahman tak menjelaskan bentuk kesalahan Zawaa.
Di beberapa tempat, jelas Observatory, angkatan udara pemerintah melakukan gempuran menyebabkan sedikitnya 17 orang tewas termasuk lima anak di Provinsi Idlib.
Simak: REPORTASE DARI SURIAH: Begini WNI Pro-ISIS Bisa sampai Suriah
AHRAM ONLINE | CHOIRUL