Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Gempuran Udara, Saudi Bakal Serang Houthi Lewat Darat

image-gnews
Berdiri di dekat bangkai mobil yang hancur, seorang pria Yaman berusaha mencari para korban selamat. Tidak disebutkan berapa korban tewas, maupun yang terluka. Yaman Sanaa, 26 Maret 2015. Mohammed Hamoud/Getty Images
Berdiri di dekat bangkai mobil yang hancur, seorang pria Yaman berusaha mencari para korban selamat. Tidak disebutkan berapa korban tewas, maupun yang terluka. Yaman Sanaa, 26 Maret 2015. Mohammed Hamoud/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Sanaa - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kerajaan tak menutup kemungkinan mengirim pasukan darat ke Yaman guna menumpas gerakan militan Houthi.

"Saya belum tahu apakah ada yang ingin pergi ke Yaman, tapi kami tidak ingin mengesampingkan berbagai kemungkinan," kata Jubeir sebagaimana dikutip kantor berita Reuters. "Hingga saat ini, serangan kami ke basis pertahanan Houthi melalui udara."

Dalam beberapa serangan yang dilancarkan Saudi—pemimpin koalisi negara Arab—ditujukan ke benteng pertahanan utama Houthi di Saada, sebelah utara Yaman. Gempuran udara Saudi juga menyasar gudang senjata dan lapangan terbang.

"Target serangan koalisi adalah kemampuan pertahanan udara Houthi, termasuk misil darat ke udara, artileri, baterai anti-serangan udara," kata Brigadir Jenderal Ahmed Asiri, juru bicara koalisi Arab, Minggu, 29 Maret 2015.

Brigjen Asiri juga menuduh Houthi secara masif menyimpan senjata di seluruh kota di Yaman. Operasi militer di Kota Hodeida pun terpaksa dihentikan dalam waktu beberapa jam untuk proses evakuasi 500 warga Pakistan dari kota tersebut.

Di sebelah utara Kota Saada, benteng pertahanan Houthi di dekat perbatasan Saudi, serangan udara menghantam pangkalan militer yang dikuasai sejumlah kelompok bersenjata dan sekutu mereka, pendukung bekas Presiden Ali Abdullah Saleh yang menguasai hampir semua unit militer.

Saleh dipaksa turun jabatan setelah pada 2011 terjadi gerakan massa menentangnya. Namun dia masih memiliki pengaruh kuat di Yaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Sabtu, 28 Maret 2015, dalam pertemuan pemimpin Arab di Mesir, dia mendesak agar koalisi pimpinan Arab Saudi menghentikan serangan dan mencari solusi politik guna menyelesaikan masalah Yaman. Saleh berjanji bahwa dia dan rekan-rekannya akan membantu mencari presiden untuk Yaman.

Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yasin menolak semua yang disampaikan Saleh seraya berkata, "Itu kalimat pecundang."

Saluran televisi milik Saudi, Al Arabiya, menyiarkan secara lengkap proposal yang disampaikan Ahmed, putra Saleh, agar Arab Saudi menghentikan serangan militer. Al-Arabiya melaporkan Pangeran Mohammad menolak permohonan Ahmed dengan mengatakan bahwa dia akan mengalahkan Houthi.

"Presiden Abd-Rabbu Manosur Hadi harus dikembalikan ke Ibu Kota Sanaa untuk memimpin Yaman sebagai pemimpin yang sah," katanya sebagaimana dikutip Al-Arabiya.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Lebih Dekat Milisi Houthi Yaman yang Terlibat Perang Israel-Palestina

5 November 2023

Hodeidah, kota pelabuhan terbesar di Yaman saat ini dikuasai milisi Houthi. [GeorgekhouryUN/Twitter]
Mengenal Lebih Dekat Milisi Houthi Yaman yang Terlibat Perang Israel-Palestina

Milisi Houthi di Yaman turut bergabung dalam perang Israel-Palestina dengan meluncurkan serangan roket ke Israel.


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat


Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Hanaa Ahmad Ali Bahr, seorang gadis cilik yang menderita malnutrisi digendong ayahnya di sebuah kota kumuh di Hodeidah, Yaman, Senin, 25 Maret 2019. Perang brutal di negara Yaman memasuki tahun kelimanya pekan ini tanpa terlihat tanda-tanda akan berakhir. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.


NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

Sejumlah jenazah korban tewas tergeletak di halaman rumah sakit usai serangan udara di Saada, Yaman, 1 November 2017. Serangan udara Arab Saudi menghancurkan sebuah pasar yang berdampingan dengan hotel. REUTERS/Naif Rahma
NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.


Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi. REUTERS/Khaled Abdullah
Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.


Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Foto yang diambil dari video itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Kabar tewasnya Saleh disampaikan pertama kali oleh kementerian dalam negeri yang berbasis di Sanaa, yang dikuasai oleh pemberontak Houthi. REUTERS
Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,


Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Sejumlah warga berkumpul dilokasi pengeboman oleh Arab Saudi disebuah hotel yang menewaskan sekitar 60 orang di Arhab, Yaman, 23 Agsutus 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman


Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Warga melihat sejumlah bangunan yang hancur akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 9 Juni 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.


Kuwait Bantah Perairannya Digunakan Iran ke Houthi Yaman

2 Agustus 2017

Para warga bergotong royong, mencari para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Akibat serangan udara yang dilancarkan 10 negara gabungan kawasan teluk, untuk menghancurkan pemberontak Syiah Houthi. Yaman Sanaa, 26 Maret 2015. Mohammed Hamoud/Getty Images
Kuwait Bantah Perairannya Digunakan Iran ke Houthi Yaman

Kementerian mendesak media internasional melakukan investigasi mengenai kejadian itu lebih teliti.


Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Sejumlah keluarga berusaha menenangkan anak perempuan yang terinfeksi kolera terbaring dilantai saat mendapatkan perawatan di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017. PBB mengatakan seorang anak berusia di bawah lima tahun meninggal karena penyebab yang dapat dicegah dalam setiap 10 menit di Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman