TEMPO.CO, Depok - Wakil Presiden Jusuf Kalla berjanji akan memulangkan semua warga negara Indonesia yang terjebak dalam konflik bersenjata di Yaman. "Akan dipulangkan kalau berbahaya," kata Kalla di Balai Diklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Sawangan, Depok, Senin, 30 Maret 2015.
Kalla mengaku sudah menghubungi kedutaan Indonesia di Yaman untuk segera mengevakuasi WNI di sana secara berkala. "Kedutaan sudah bekerja keras untuk itu," katanya. Bila tidak bisa dipulangkan, para WNI akan diungsikan sementara ke negara lain. "Tinggal memikirkan cara menerbangkan mereka ke negara lain."
Konflik bersenjata di Yaman antara pasukan pemberontak Syiah, Houthi dan pasukan koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi, mengancam nasib sekitar 1.860 warga Indonesia di negara itu. Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Beirut Street, Faj Attan Hadda Diplomatic Area, Sanaa, juga berisiko menjadi korban pengeboman pasukan koalisi karena berada di dekat istana kepresidenan Yaman yang dikuasai pemberontak.
Pasukan koalisi melancarkan serangan militer ke sejumlah kota di Yaman sejak Kamis lalu. Serangan itu atas permintaan Abd-Rabbu Mansour Hadi, Presiden Yaman yang lari ke Arab Saudi setelah pasukan Houthi—yang diduga didukung Iran—melancarkan serangan ke Aden.
Hadi, Presiden Yaman yang sah, lari ke Aden pada Februari lalu setelah berada dalam tahanan rumah pasukan Houthi. Pasukan Houthi telah menguasai Ibu Kota Sanaa sejak September tahun lalu.
REZA ADITYA