TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pilihan kegiatan bagi setiap orang untuk mengisi waktu luangnya. Tak jarang, kegiatan itu berubah menjadi hobi yang dikerjakan dengan tekun dan serius. Salah satunya hobi koleksi kaleng bir yang dipunyai Jeff Lebo, warga Pennsylvania, Amerika Serikat.
Dia memulai kegemarannya meminum alkohol saat belum cukup umur. Tapi batasan usia tak menghentikan minatnya meminum bir, dan mengoleksi kemasan bir. Kaleng bir yang berwarna-warni memikat pria yang berpofesi sebagai arsitek ini.
"Saya takjub dengan beragam desain kaleng bir yang mungkin bisa ditemukan di seluruh dunia," kata Lebo seperti dikutip dari BBC, Ahad, 29 Maret 2015.
Lebo berani mengklaim sebagai kolektor kaleng bir terbanyak di dunia. Koleksinya kini mencapai 87 ribu kaleng dari seluruh dunia. Kaleng bir tertua miliknya diproduksi pada 1935.
Dia rela membayar sekaleng bir langka dengan harga US$ 3.500. Koleksinya kini ditaksir senilai US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 20 miliar.
Perjalanan Lebo mencari kaleng-kaleng bir langka sempat mengantarnya pada pengalaman unik. Dia pernah menyewa penyelam untuk mengambil sekaleng bir di dasar danau Skotlandia yang beku di musim dingin. "Kombinasi cahaya dan oksigen di dasar danau membuat kaleng keluaran 1936 itu dalam kondisi baik," ucap Lebo.
Dia punya saran bagi orang yang tertarik untuk memulai hobi mengoleksi kaleng bir. Lebo menyebut situs jual-beli online, seperti eBay, selalu punya daftar ribuan kaleng bir yang siap dibeli. Harga kaleng-kaleng bir baru variatif, yang termurah US$ 2 per unit. Kaleng langka, kata dia, bisa dibanderol US$ 100-1.000. Majalah Collectors Weekly, kata Lebo, juga menyediakan referensi yang menginspirasi dan dapat diandalkan.
Lebo berbagi cara merawat kaleng bir kesayangan. Lebo menyarankan agar kaleng disimpan di dalam ruangan yang kering. Sebab, suhu yang terlalu lembap membuat kaleng cepat berkarat. "Jangan pula terpapar sinar matahari karena warna kaleng akan memudar," katanya.
Tampaknya Lebo juga bisa kaya berkat hobinya menjadi kolektor kaleng bir langka. Belakangan, dia bisa mengantongi US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar dengan menjual kaleng bir langka kepada koleganya. Hasil penjualan itu dia pakai untuk membeli resor di tepi Pantai Uvita, Kosta Rika. Siapa berminat?
RAYMUNDUS RIKANG | BBC