TEMPO.CO, Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong malam ini menemui warga yang mengantri untuk masuk ke gedung Parlemen untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama Singapura.
Ia menemui para warga yang antri pulang maupun yang masih mengantri untuk masuk gedung Parlemen. Ia menyalami dan menyapa warga yang ditemuinya.
Kepada sejumlah jurnalis, putra sulung Lee Kuan Yew menjelaskan sekitar 1,2 juta hingga 1,3 juta orang telah memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew terhitung dari hari Rabu, 23 Maret 2015 hingga hari ini pukul 6 sore waktu Singapura.
Lee Kuan Yew meninggal pada hari Senin, 23 Maret 2015. Pemerintah kemudian memberikan kesempatan kepada warganya dan umum untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ayahnya dari tanggal 23 Maret 2015 hingga 28 Maret 2015 pukul 8 malam waktu Singapura. Singapura berkabung selama 7 hari atas kepergian Bapak Bangsa negara itu.
Menurut Lee Hsien Loong, kehadiran lebih dari 1 juta orang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ayahnya merupakan sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya dan menjadi pengalaman unik bagi Singapura. "Ini luar biasa," kata Lee Hsien Loong.
Ia kemudian menjelaskan, setelah masa penghormatan terakhir berakhir pada malam ini, selanjutnya para petugas akan membenahi taman Padang agar dapat digunakan besok untuk acara pemakaman kenegaraan.
Taman bersejarah yang terletak di depan gedung Parlemen ini akan digunakan untuk regu penembak yang akan melontarkan 21 tembakan penghormatan di acara pemakaman kenegaraan untuk Lee Kuan Yew.
Prosesi acara pemakaman kenegaraan dimulai pukul 12.30 waktu Singapura dengan pemindahan peti jenazah Lee Kwan Yew dari gedung Parlemen ke gedung Pusat Kebudayaan Nasional di Universitas Nasional Singapura. Acara puncak akan diadakan di NUS pada pukul 2 siang. "Saya berharap acara ini dapat kita bagikan bersama-sama," kata Lee Hsien Loong.
MARIA RITA