TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina telah merobohkan ratusan salib yang ditempatkan di atap rumah warganya. Hal ini dilakukan sebagai upaya penegakan aturan tentang ketertiban bangunan yang berlaku di negara tersebut.
Berdasarkan laporan ABC, sejak tahun lalu, sudah sekitar 400 salib yang dirobohkan.
Tepat di Provinsi Zhejiang, kebijakan ini mendapat perlawanan dari Huang Yizi, seorang pendeta Kristen, yang mempertanyakan sikap otoritas selama aktivitas pemindahan paksa salib-salib itu.
Namun perlawanan pendeta Yizi ini berbuah pahit. Ia dituduh melawan kebijakan pemerintah sehingga ia diseret ke pengadilan.
"Huang Yizi didakwa di Kota Pingyang atas tuduhan mengumpulkan orang banyak untuk mengganggu ketertiban sosial. Jika terbukti bersalah, Huang bisa menghadapi tujuh tahun penjara," ujar Zhang Kai, pengacara pendeta.
Seorang wanita, yang hanya memberikan nama keluarganya, Li, melalui telepon menjelaskan kepada jurnalis bahwa persidangan akan dimulai sore ini. Ia tidak menjelaskan berapa lama persidangan tersebut akan berlangsung.
Pembela hak-hak agama mengatakan iman Kristen telah menjadi sasaran karena pertumbuhannya yang cepat di Cina di mana Partai Komunis berkuasa.
ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA