TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden dan Perdana Menteri Xanana Gusmao mengumumkan perceraiannya dengan Kirsty Sword. Perceraian tersebut disampaikan Xanana di Melbourne, Australia.
"Kami ingin memberi tahu teman-teman, kolega, dan banyak pendukung keputusan kami untuk berpisah sebagai pasangan," ujar Xanana, seperti dilansir Brisbane Times, Ahad, 22 Maret 2015. Xanana dan Kirsty menikah pada tahun 2000. Dari pernikahan tersebut, mereka dikarunia tiga anak.
Kirsty, yang merupakan alumnus Universitas Melbourne, pernah bekerja sebagai guru dan aktivis hak-hak asasi manusia di Jakarta. Mengutip situs www.aliasrubyblade.com, Kirsty juga pernah menjadi seorang agen intelijen dengan nama samaran "Ruby Blade".
Kegiatan Kirsty sebagai agen intelijen sempat dibuat dalam sebuah film dokumenter yang berjudul terpenting Alias Rubby Blade A Story of Love and Revolution. Menurut situs tersebut, Kirsty yang awalnya bercita-cita menjadi seorang aktivis tiba-tiba menjadi agen intelijen dalam proses kemerdekaan Timor Leste.
"Tugasnya untuk memberi informasi untuk Kay Rala atau Xanana Gusmao ketika dia dipenjara karena kegiatan revolusionernya," seperti dikutip dalam www.aliasrubyblade.com.
Kirsty bertemu Xanana pertama kali di penjara Jakarta pada 1994. "Saya menjabat tangan Xanana dan berpura-pura tidak tertarik padanya," kata Kirsty dalam sebuah wawancara 2002.
Selain menjadi ibu negara, Kirsty juga mendirikan Yayasan ALOLA pada 2001 untuk mendukung perempuan Timor Leste dan keluarganya. Dia juga menjadi Duta Pendidikan Timor Leste.
BRISBANE TIMES | WWW.ALIASRUBYBLADE.COM | GANGSAR PARIKESIT