Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF (2), Nurul Izzah: Kami Berjuang Demi Kebenaran

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Putri Anwar Ibrahim, Nurul  Izzah. TEMPO/Dasril Roszandi
Putri Anwar Ibrahim, Nurul Izzah. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dilepas dari tahanan, Nurul Izzah akan tetap menjadi incaran polisi Malaysia. Anak dari tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, ini ketika ditangkap dikenai Akta Hasutan, sebuah undang-undang yang dibuat penjajah Inggris pada 1948.

Presiden Partai Keadilan Rakyat ini dilaporkan bekas anggota parlemen, Zulkifli Noordin, karena memberi komentar yang dianggap melecehkan pengadilan. Di parlemen, Nurul membacakan pernyataan ayahnya—kini dipenjara—yang mempertanyakan independensi pengadilan di Malaysia.

Nurul ditahan pada Senin lalu, namun pada Selasa sore, 17 Maret, ibu dua anak ini dilepaskan dari tahanan. Berikut ini lanjutan wawancara eksklusif Tempo dengan Nurul Izzah, melalui sambungan telepon beberapa jam setelah dibebaskan.

Apa yang Anda lakukan setelah ini?
Kami akan mempermasalahkan Ketua Polisi Negara Khalid Abu Bakar atas kesalahan dan kesilapan menangkap saya secara inkonstitusional. Alasan dia menangkap tidak bisa diterima, karena dasar hukum yang dipakai untuk menangkap saya itu sebenarnya menurut Mahkamah Rayuan (Pengadilan Banding), sudah tidak terpakai. Jadi, polisi tidak hanya tidak menghormati badan legislatif, tapi juga tidak menghormati perundang-undangan dan sistem hukum. Seolah-olah polisi ini otonom, punya kekuasaan mutlak di atas semua lembaga negara. Kami akan meminta Kepala Polisi Negara mempertanggungjawabkan tindakannya ini di hadapan parlemen.

Bagaimana tanggapan teman-teman di parlemen?
Saya dapat tepukan gemuruh dari teman-teman parlemen. Saya datang ke sana dengan baju yang sama dengan yang saya pakai di tahanan. Tapi isunya bukan saya. Isunya adalah soal demokrasi. Kalau ini dibiarkan, nanti semua akan menerima akibatnya. Saat ini memang terjadi pada saya, bisa jadi suatu saat akan terjadi pada mereka. Menurut saya, kewibawaan parlemen itu—baik oposisi maupun pemerintah—harus dijaga.

Bagaimana tanggapan anak-anak saat Anda ditangkap?
Mereka masih kecil, yang sulung masih 7,5 tahun, yang kedua 5,5 tahun. Yang nomor dua muntah-muntah seharian, demam, setelah saya ditangkap. Sedih, sih, tapi penting bagi mereka untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi. Saat tumbuh, mereka harus paham kenapa demokrasi itu penting. Saya enggak mau mereka selalu dilindungi, dimanja, diberi yang enak-enak saja, padahal kehidupan itu penuh cobaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang Anda katakan ke mereka?
Saya katakan, kalian harus berani dan kerjakan PR, ha-ha-ha... Keduanya penting.

Apakah Anda menangis dalam tahanan?
Oh, tidak... saya hanya menangis saat memeluk anak-anak saya ketika hendak ditangkap. Saya tidak mau menangis, karena saya ditangkap dengan zalim. Kita berjuang karena benar. Tidak perlu ada kesedihan. Ini adalah bagian dari perjuangan. Saya ucapkan terima kasih kepada petugas di tahanan, karena mereka memperlakukan saya dengan baik. Saya memandang penahanan ini sebagai suatu proses pembelajaran. Saya melihat semua itu dan merasakan betapa banyak yang perlu kita buat, mereformasikan sistem kenegaraan itu sendiri agar lebih adil.

Anda bersama tahanan lain?
Di sel sebelah saya ada seorang ibu, imigran ilegal dari Vietnam, bersama dua anaknya yang berumur 2,5 tahun dan 4,5 tahun. Saya mendengar mereka menangis. Tentu saja mereka menangis... saya saja yang dewasa merasakan sakit tidur di atas lantai, bagaimana dengan dua anak kecil itu. Saya juga melihat anak muda berumur 15 tahun ditahan karena dituduh terlibat ISIS.

QARIS TAJUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Nurul Izzah: I Love You, Papa, Sabar Itu Indah

24 November 2022

Anwar Ibrahim. Foto: Instagram Nurul Izzah.
Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Nurul Izzah: I Love You, Papa, Sabar Itu Indah

Nurul Izzah memilih foto Anwar Ibrahim tengah melambaikan tangan di tengah kerumunan massa dengan tatapan mata yang tajam kepada para pembelanya.


Wamen Malaysia Dikecam Soal Sentuhan Fisik Lembut tapi Tegas untuk Tegur Istri

13 Februari 2022

Wakil Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pengembangan Masyarakat Malaysia, Siti Zailah Mohd Yusoff (Facebook)
Wamen Malaysia Dikecam Soal Sentuhan Fisik Lembut tapi Tegas untuk Tegur Istri

Wakil Menteri Perempuan Malaysia dikecam karena nasihati para suami agar menggunakan "sentuhan fisik yang lembut tapi tegas" untuk menegur istri.


Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Seorang tersangka militan ISIS, ditangkap dalam operasi kontra-terorisme di Malaysia. channelnewsasia.com
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.


Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.


Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad berbicara kepada kelompok pro-demokrasi, Bersih selama protes 1MDB, di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2016. REUTERS/Edgar Su
Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.


Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad. MARKUS SCHREIBER/AFP/Getty Images
Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.


Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Gambar dari rekaman video tak bertanggal yang diunggah ke media sosial oleh Kantor Berita Amaq yang berafiliasi dengan kelompok militan ISIS ini menunjukkan, dua anggota ISIS terlihat berjaga saat terlibat baku tembak dengan pasukan Suriah di Raqqa. Social Media Website via Reuters TV
Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.


Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.


Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad bertemu dengan pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, 5 September 2016. Facebook.com/PKR
Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.


Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Seorang anak pengungsi Rohingya mencuci perlengkapan rumahnya di kolam kamp pengungsian Kutupalang, Cox's Bazar, Bangladesh, 4 Februari 2017. Lebih dari 70.000 muslim Rohingnya telah merlarikan diri dari Myanmar dalam beberapa bulan terakhir akibat konflik. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.